Bab 26.1

67.4K 5.8K 282
                                    

babang Fazio kambeeeek...

ini mature roman alias roman dewasa, bagi yang gak suka roman dewasa jangan maksa baca terus ujung2 nya komen buruk, plis aku masih nemuin banyak komen gitu di lapak ini. Padahal jelas2 roman dewasa tapi ngatain. wkwk ya ampun.


**** 

"Menurutmu siapa yang melakukan ini semua?" tanya Genaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurutmu siapa yang melakukan ini semua?" tanya Genaya. Ia sedang duduk di sofa sambil memulaskan kutek berwarna cokelat di kuku kakinya.

Sisilia sedang duduk sambil memeluk toples cookies dan memakannya, dengan televisi yang menyala menayangkan acara musik. "Kenapa aku merasa kalau pelakunya salah satu mantan kekasih Mr. Herbert ya? Aku merasa––" Sisilia membenarkan duduknya masih memeluk toples, ia menatap Genaya. "Teror itu jelas ditujukkan untukmu. Hanya saja, jari manusia itu sepertinya diambil dari korban pembunuhan untuk membuatmu ketakutan. Lalu, email misterius yang membongkar hubungan kalian, itu ditujukan untuk kalian berdua. Maksudnya begini, satu sisi orang itu ingin menghancurkan nama baik Fazio, dan di sisi lain dia ingin menghancurkanmu dengan menyebutmu pelacurnya."

Genaya menaruh kuteksnya ke meja dan menatap Sisilia dengan lekat. Apa yang Sisilia katakan tepat seperti apa yang ia pikirkan selama ini. "Jadi, jika benar itu dilakukan oleh wanita yang cemburu, jelas dia juga telah melakukan kejahatan dengan membunuh orang lain dan mengambil jarinya. Apa ada wanita yang segila itu melakukannya?"

"Jika orang terlanjur sakit hati, apapun bisa dilakukan, Ge. Mungkin dia wanita gila."

Genaya merinding membayangkan ada seorang wanita yang segila itu melakukan semuanya. Bahkan ia melihat sosok yang dua kali dia temui di dalam sedan yang memakai kacamata hitam dan penutup wajah.

"Aku tidak tahu. Fazio itu sangat misterius, dia bahkan tak pernah membiarkanku mengetahui apapun tentang kehidupannya. Dia seakan membatasi dirinya, membuat dinding yang tebal diantara kami agar aku tak bisa melewatinya dan melihat apapun yang ada dalam dirinya. Dia memang sangat sibuk, dan aku tidak mengetahui apapun tentang pekerjaannya yang berbeda dari kita." Genaya menatap Sisilia dengan wajah serius kemudian meneruskan perkataannya, "Fazio menyembunyikan sesuatu dariku. Dia menyembunyikan seorang wanita bernama Agatha. Kami pernah bertengkar, dan Fazio mengatakan jika Agatha bukan ibu kandung Adrienne."

"Agatha? Maksudmu Agatha Cortex yang disebutkan dalam email misterius itu?"

"Iya. Ketika pagi-pagi aku terbangun karena mimpi, wanita bernama Agatha menelepon Fazio dan memanggilnya sayang. Lalu wanita itu sangat marah saat dia sadar di sana ada wanita lain yang tidur dengan Fazio, dan Fazio membujuknya agar percaya jika dia tidak tidur dengan wanita lain. Aku sangat marah, dan Fazio berhasil membuatku terjerat kembali."

"Apa benar dia istrinya?"

"Bukan, ketika Fazio mengatakan bahwa Agatha bukan istrinya dan bukan ibu kandung Adrienne, aku melihatnya berkata jujur. Aku penasaran siapa Agatha? Fazio bilang dia sahabatnya, atau mungkin mereka memang bersahabat tapi tidur bersama?"

Fazio's Secret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang