Bab 6: Mommy?

109K 9.2K 703
                                    

Zuka kambeeeeeek...

Okelaaaaaaaah... Vote dan komennya yes.




💖💖💖💖💖💖

💖💖💖💖💖💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jam sudah menunjukan waktu makan siang, dan semua karyawan The Herbert mengentikan pekerjaan mereka untuk pergi makan siang. Termasuk Genaya dan Sisilia yang keluar dari lift untuk pergi makan siang di luar. Genaya dan Sisilia tertawa membicarakan masalah wanita.

"Nanti jika aku gajian, aku ingin membeli satu saja dress branded," kata Genaya. "Aku juga ingin membeli lipstik Estee Lauder, agar bibirku tidak kering menggunakan lipstik murah."

"Ish kau ini!" balas Sisilia.

"Tapi, Sil, jika aku memiliki suami kaya atau kekasih yang kaya aku tidak perlu menunggu gajian untuk membelinya. Iya kan?" kata Genaya lagi seraya tersenyum dengan lebar.

"Terus saja kau bermimpi," gerutu Sisilia dengan sebal.

"Jangan marah, Sil. Kan aku hanya bercerita seandainya."

Mereka berjalan melewati lobi dan Genaya mengambil ponselnya yang bergetar, ia melihat ada pesan yang masuk dan membacanya. Suara ribut-ribut terdengar dari arah luar dan seorang anak perempuan berusia sekitar empat tahun dengan memakai gaun yang cantik, dan rambut cokelatnya yang diikat dua berlarian dikejar oleh Nanny-nya. Para karyawan lain memerhatikan gadis kecil itu berlarian di lobi, sedangkan Genaya sibuk membaca pesan di ponselnya.

Tanpa diduga gadis kecil itu menabrak tubuh Genaya hingga ponsel di tangannya terlempar sedikit jauh ke depan dan mendarat di lantai. Orang-orang yang melihatnya meringis, memerhatikan Genaya yang berlari menghampiri ponselnya di lantai.

"Ponselku..." gumam Genaya dengan wajah sedih karena ponselnya retak di bagian layar, akibat terkena benturan yang cukup kuat di lantai. "Ponselku kan murah, terbanting sekali saja retak."

"I'm so sorry..." suara mencicit kecil khas anak-anak terdengar dari depannya.

Genaya menatap sepasang kaki berbalut sepatu anak-anak yang terlihat mahal dengan kaos kaki berenda. Ia mendongak dan menemukan sosok gadis kecil yang tertunduk dengan wajah takut. Sesaat Genaya terhenyak melihatnya, ia berlutut dan mengulurkan tangannya untuk meraih dagu sang gadis kecil. Si kecil mendongak dan tatapan mereka bertaut. Mata biru cemerlang yang sangat indah, dan wajah lembut yang sangat cantik. Genaya terdiam kemudian tersenyum kecil.

 Genaya terdiam kemudian tersenyum kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fazio's Secret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang