Bab 22.2

88K 8.6K 273
                                    

Babang Fazio kambeeeeek...💃💃

Oke deh. Jangan lupa vote dan komennya ya 😘


💃💃💃💃💃




Lima belas menit polisi datang setelah Robert melaporkan perihal teror itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima belas menit polisi datang setelah Robert melaporkan perihal teror itu. Dua orang polisi sedang memeriksa barang bukti berupa buket bunga, potongan jari dan kertas bertuliskan sebuah pesan. Satu orang polisi sedang memasukan barang bukti ke kantong plasik bening untuk dibawa ke kantor kepolisian New York, guna menyelidikinya lebih lanjut. Dan seorang polisi lagi sedang berusaha mengumpulkan informasi dari Genaya.

Genaya menceritakan dari awal dia bertemu dengan anak lelaki yang memberinya bunga dan seseorang yang terlihat mencurigakan di dalam mobil memakai masker dan kacamata hitam. Polisi itu mencatat setiap kata yang Genaya ceritakan, untuk menguatkan penyelidikan mereka. Akan tetapi Genaya tidak menceritakan bagian dia yang keluar dari mobil Fazio, karena itu akan menyulitkan Fazio. Berurusan dengan kepolisian bukan hal bagus bagi Fazio, dan Genaya tak mau jika polisi pun akan menyelidiki Fazio dan menanyakan sesuatu.

Genaya sendiri sedang duduk di sofa dengan kedua kaki yang diangkat ke sofa dan tubuh diselimuti. Tubuhnya gemetar hebat dan ia terus menangis ketakutan karena ancaman kali ini menggunakan potongan tubuh manusia, bukan lagi binatang pengerat lainnya.

"Apa Anda melihat sosok itu wanita atau pria?" tanya polisi di depannya.

"Saya tidak tahu, karena kacanya gelap dan saya hanya melihatnya samar-samar, dia menutup seluruh tubuhnya. Saya tidak tahu apa dia memerhatikan saya atau tidak, karena menggunakan kacamata." Genaya memeluk tubuhnya sendiri sedangkan Sisilia memeluk bahunya dan mengusapnya sesekali.

"Kami akan membawa barang buktinya dan melakukan tes DNA pada jari ini untuk mencari siapa pemilik jari. Kami juga akan mengambil rekaman CCTV yang ada di depan gedung apartemen untuk menyelidiki lebih lanjut dan mencari anak itu, karena anak kecil selalu jujur." Polisi di depannya sudah dewasa––mungkin lebih tua dari Fazio. "Kami pamit undur diri dan segera melaporkan sesuatu jika kami menemukan bukti. Anda juga harus melaporkan pada kepolisian jika terjadi sesuatu yang mencurigakan."

"Terima kasih banyak," ujar Genaya.

Dua polisi itu diantar ke depan oleh Robert sedangkan Genaya masih memeluk tubuhnya yang mulai tenang. Sebelumnya Genaya terlihat panik dan pucat, tapi kedatangan polisi membuatnya sedikit lega dan merasa aman. Genaya tidak masuk ke kantor, dan Sisilia telah menghubungi Alex bahwa mereka berdua ijin untuk tidak masuk. Sisilia harus menceritakan bahwa Genaya baru saja mendapat teror, karena Alex tak bisa memberikan keringanan jika mereka berbohong.

Drrtt... drrtt... ponse Genaya bergetar di atas meja, dan ia segera mengambilnya. Helaan napas pelan meluncur dari bibirnya saat melihat nama Fazio yang tertera sebagai pemanggil. Ia melirik Sisilia untuk menerima telepon dan Sisilia mengangguk, kemudian bangun meninggalkan Genaya.

Fazio's Secret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang