Yeyeyeeeeeeyyy Zuka kambeeeeek. Wkwkwk.. 😂😂
dan aku akan nyisipin beberapa foto yang mungkin agak mature dari tokohnya, aku harap kalian tetep nyaman. kalo gak nyaman sama fotonya jangan lama2 ditatap. wkwk
Cus laaaah... Ada typo mention ajah. Jangan lupa vote dan komennya ya. Muach!
💖💖💖💖💖💖💖
Kamar itu temaram dengan suasana dingin yang sangat terasa pada waktu menjelang pagi. Jam digital yang berdiri seakan terjaga di meja nakas menunjukan pukul 04.30 pagi. Dua sosok di atas ranjang itu terlelap, dengan tubuh Genaya yang hanya tertutupi selimut sampai dada. Wajahnya terlihat tak tenang dengan keringat yang mulai menitik di wajahnya. Ia membuka matanya dengan segera dan napasnya memburu cepat seperti baru saja maraton.
"Hah!" Genaya menghela napas lega saat ia terbangun dan mimpi itu kembali menghampirinya, menjeratnya dalam bayang-bayang samar yang menyakitkan. "Mimpi itu lagi," bisiknya.
Wanita itu pun menoleh ke samping dan menemukan Fazio yang sedang terlelap, ia mengulas senyum tipis tapi tiba-tiba pergelangan tangannya terasa perih. Genaya menatap kedua pergelangan tangannya yang memerah dan sedikit lecet di tangan kiri, karena ikatan Fazio di tangannya sangat kencang dan menimbulkan gesekan cukup kuat saat mereka melakukan seks. Genaya terkekeh perih saat mengingat bahwa mereka hanya melewati seks, bukan bercinta. Ia paham perbedaan dua kata itu yang memiliki makna berbeda.
Sambil menahan perih di tangannya, Genaya turun dari ranjang. Ia terkejut saat mendapati tubuhnya sudah berbalut bra dan celana dalam. Ia menoleh dan menatap wajah tampan itu terlelap dengan tenang, seakan tak pernah ada amarah yang tadi meledak, tak ada wajah dingin dan angkuh juga aura dominan yang sangat melekat. Hanya ada kemisteriusan yang seakan tak bisa lepas sedikitpun.
"Kau sangat misterius, pria seperti apa dirimu ini, Fazio?" bisik Genaya lagi.
Genaya mengambil kemeja milik Fazio kemudian mengenakannya, sangat besar dan menenggelamkan kedua tangannya. Ia juga mengambil celana kain miliknya yang berserakan di lantai dengan pakaian Fazio, kemudian mengenakannya. Setela selesai, Genaya bergegas mengambil handbag-nya. Ia harus segera pulang sebelum ada orang lain yang melihatnya keluar dari rumah Fazio dengan keadaan berantakan.
Sebelum keluar, Genaya menghampiri ranjang kembali dan mendudukan diri sambil menatap Fazio. "Aku pinjam kemejamu, besok aku kembalikan," katanya seraya bangun dan hendak pergi.
Belum selangkah Genaya pergi, suara getaran ponsel terdengar di atas nakas. Ia menoleh dan melihat ponsel Fazio bergetar dengan penanda panggilan masuk dari nama 'Agatha'.
"Agatha." Genaya berbisik pelan, ia ingin mengabaikannya tapi seperti ada dorongan kuat dalam dirinya, dan tangannya bergerak tak terkendali mengambil ponsel itu. sesaat Genaya terkejut saat mendapati ibu jarinya menekan tombol hijau. Ia lancang dan Fazio akan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fazio's Secret Girl
Dragoste(Mature romance/contemporary romance/romance western) Genaya Madeleine, gadis 21 tahun yang berasal dari Inggris dan bekerja di New York. ia selalu dibayangi mimpi-mimpi kelam yang tak diingat. Ia gadis ceria dan polos, tapi hasutan Sisilia sepupuny...