Setelah kejadian tidur saling berpelukan beberapa hari yang lalu, hubungan Jeongyeon dan Nayeon semakin dekat. Mereka bahkan sudah tidak malu-malu untuk tidur berdekatan dan berpelukan. Tapi, jangan salah paham dulu. Mereka hanya berpelukan semata. Tidak pernah lebih dari itu.
Hari ini Jeongyeon menjalani hari dengan sangat senang. Senyumnya tidak pernah lepas dari wajahnya. Ia bahkan bertingkah aneh di depan Jihyo, sekretarisnya.
"Hey, Jihyo. Apa kabarmu pagi ini, hmm?!" tanya Jeongyeon saat ia sampai di depan ruangannya. Ia menyempatkan diri menyapa Jihyo dengan senyumannya. Atau yang lebih tepat disebut dengan cengiran.
Plak!
"Yak! Jihyo! Kau ingin pensiun dini, ya?!" ucap Jeongyeon saat dirinya dilempar sebuah pulpen oleh Jihyo.
"Kau ini kenapa sih, hah? Semakin hari semakin terlihat tidak waras. Kemarin kau selalu senyum-senyum sendiri. Sekarang, kau bahkan cengar-cengir sendiri." ucap Jihyo sambil dirinya berpura-pura merinding melihat Jeongyeon.
"Tidak ada apa-apa. Hehe," cengiran Jeongyeon semakin lebar. "Nanti siang jika Nayeon sudah sampai disini, langsung suruh masuk ke ruanganku, ya."
"Nayeon? Kemari? Untuk apa? Memergokimu selingkuh lagi? Kekeke." goda Jihyo.
"Yak! Jaga ucapanmu, Park Jihyo!" Jeongyeon membalas Jihyo dengan melemparkan sebuah penghapus di meja. "Kata Nayeon, dia akan membawakan aku makan siang nanti." lanjut Jeongyeon.
"Ehem ehem! Sepertinya ada yang semakin lengket, nih." Jihyo semakin menggoda Jeongyeon.
"Kalau kau iri, cepat cari pacar sana! Sudah tua, tapi masih sendirian. Wlee!!" Jeongyeon menjulurkan lidahnya meledek Jihyo lalu langsung lari masuk ke dalam ruangannya. Lemparan pulpen Jihyo hanya mampu mengenai pintu ruangan Jeongyeon.
"Kalau bukan bosku, sudah kubunuh kau sejak lama!"
°°°
Menjelang siang hari, Jeongyeon memerintahkan Jihyo untuk menggantikan dirinya bertemu dengan client. Pertemuan ini tidak terlalu penting sehingga Jeongyeon tidak perlu langsung turun tangan. Lagipula, Jeongyeon sudah berjanji pada Nayeon pada saat makan siang nanti ia akan makan bersama Nayeon.
Tok! Tok! Tok!
Pintu ruangan Jeongyeon diketuk, membuat Jeongyeon mengalihkan perhatiannya dari berkas-berkas pekerjaannya.
"Apa itu Nayeon? Tapi ini kan belum jam makan siang." batin Jeongyeon.
"Ya, masuk!" teriak Jeongyeon. Pintupun terbuka dan menampakkan sosok wanita yang cantik.
Ya, wanita cantik namun sangat dibenci Jeongyeon saat ini. Siapa lagi kalau bukan Chou Tzuyu, mantan kekasih yang selalu mengganggunya.
Jeongyeon memijat pelipisnya. Ia benar-benar tidak menyangka Tzuyu masih saja menganggunya padahal insiden terakhir kemarin ia sudah membentak Tzuyu habis-habisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life [✓]
Fanfiction2Yeon Fanfiction Bercerita tentang rumah tangga seorang pria kaya raya yang menikah dengan wanita yang sangat sederhana. Mampukah rumah tangga mereka berjalan lancar saat sang pria masih dibayang-bayangi oleh cinta pertamanya?