Tae-Bom 8

258 30 2
                                    


"Agrhh,,,, "Tae terkejut saat mendengar suara teriakan kesakitan saat ia menginjak lantai kamarnya yang terasa empuk.

"Ada apa?? "Joon ikut terbangun melihat kebawah "Appa!! "ia berteriak saat mendapati Tae joon yang tertidur dibawah ranjang mereka dan sekarang tengah kesakitan.

"Oh,,,, maaf!! "Tae mengucek matanya menyadari bahwa ia telah menginjak perut Tae joon.

    Tae Joon terbangun dan mengangkat Joon untuk turun, ia masih lelap saat Tae menginjak perutnya hingga ia terkejut.

"Eouma!! Hyung menginjak perut Appa!! "Joon segera keluar dan memberitahu ibunya yang sedang memasak didapur.

"Kalian bangun, lekas mandi dan sarapan, "kata Bomi.

"Maaf, "Tae segera menyambar handuk dan mendahului masuk kamar mandi.

    Tae joon keluar kamar dan duduk di lantai.

"Kapan Appa datang?"tanya Joon.

"Hyung mu minta Jjajangmyun karena Appa merindukan kalian appa datang, "jawab Tae joon.

"Daebak!! "Joon yang tak bisa diam akhirnya menemukan bungkusan yang dibawa Tae joon yang berisi semua barang pesanannya "Appa membelikanku semua? "

"Cuci mukamu, kami mandi bergiliran, akan terlambat bila harus menunggumu juga untuk mandi, mandilah di pemandian umum! "Bo-mi memotong pembicaran mereka.

"Kau tega sekali, kalian berangkat saja aku akan tinggal untuk mandi, "kata Tae joon.

"Aku tak bisa membiarkan orang asing sendirian didalam rumah! "

"Ini aku!!! Siapa yang kau sebut orang asing? "

    Tae joon mengamati rumah kecil Bo-mi. Kemarin ia terlalu capek hingga tak bisa memperhatikan dengan teliti. Rumah Bo-mi sangat sempit dengan dua kamar, ruang nonton tv hanya terdiri dari satu meja pendek itu juga langsung terhubung ke dapur. Dan Tae joon beringsut mundur terkejut saat Bo-mi juga menaruh menu sarapan mereka di meja depan televisi. Jadi mereka juga makan didepan televisi?

      Hati Tae joon terluka, bagaimana bisa ia hidup seperti pria berengsek arogan sementara kedua putranya hidup seperti ini.

"Joon letakkan mainanmu dan lekas mandi! "Bo-mi berteriak saat Joon tak segera masuk kamar mandi setelah Tae keluar.

"Eouma kau pindahkan celana dalamku!! "Tae menyembulkan kepalanya dari dalam kamar.

"Oh maaf, Eouma belum sempat menatanya, "Bo-mi meninggalkan masakannya lalu mengambil satu keranjang besar pakaian bersih yang ia sembunyikan dibelakang meja televisi.

"Eouma!!! Handukku!!! "tak lama Joon berteriak. Tae muncul dengan pakaian rapi membawakan sebuah handuk ke kamar mandi.

"Lain kali bawa sendiri handukmu, dasar ceroboh!! "

    Joon mengintip dipintu kamar mandi sambil tersenyum tanpa dosa "Terimakasih Hyung!! "

"Astaga Joon-a!!! Kau memecahkan gelas kemarin!!! "Bo-mi beryeriak setelah melihat pecahan gelas disembunyikan di belakang rak piring.

    Tae joon tersenyum melihat keributan ini. Ini mungkin hal biasa untuk ketiganya tapi begitu menyenangkan bila Tae joon bisa menjadi bagin dari keributan ini. Tapi bagaimana ia bisa meyakinkan Bo-mi, wanita itu keras kepala.

     Sejak bertemu mereka Tae joon tak memikirkan apapun selain hidup bersama ketiganya. Ia akan pikirkan caranya, pertama-tama ia harus memberitahu orang tuanya terlebih dahulu.

"Biar aku yang bersihkan!! "Tae joon sudah ada di samping Bo-mi untuk membersihkan pecahan gelas.

     Saat Bo-mi masih sibuk dengan minuman mereka, ketiga pria dengan ikatan darah itu duduk melingkar di meja menghadap sarapan mereka.

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang