Tae-bom 10

236 32 6
                                    

        Tae Joon tahu hidupnya jauh berubah setelah ia mengetahui keberadaan si kembar. Dulu mungkin ia hanya tak bisa melupakan cinta pertamanya, Yoon Bo-mi, tapi kali ini ia tak bisa melepaskan Bomi dan kedua putranya.

      Joon selalu bertanya hal yang selalu membuatnya tertawa. Ia seperti dirinya saat kecil dulu. Banyak tingkah dan kekanak-kanakan. Tae sangat berbeda sekali. Mungkin diawal Tae membencinya. Ia mengatakn pada Bomi bahwa ia membenci ayahnya dan bertanya kenapa Tae joon datang sangat terlambat.

   Tapi dibalik itu semua Tae joon tahu Tae punya hati yang lembut, pria kecil yang selalu punya keinginan besar untuk melindungi adik dan ibunya. Karena itu saat Joon menghubunginya dan mengatakan ia ada dirumah sakit, Tae Joon segera mendatangi mereka meninggalkan lokasi syuting tanpa berpamitan. Setengah hatinya merasa lega karena mendengar kedua putranya mengandalkannya.

"Appa!!! "

    Ia menoleh kearah Joon yang sedang berdiri dan disebelahnya duduk putra sulungnya yang sedang diberban dibagian kaki.

"Tae-ya!!! Ada apa."

"Hyung terluka saat kelelahan pulang dari sekolah basketnya!! "

"Apa? "

"Tidak masalah, aku terjatuh dari bus, "kata Tae

"Tidak, sebuah mobil menabrak Hyung, harusnya aku pergi bersamamu tadi!! ,"Joon ada kelas tambahan hari ini karena itu Tae pergi seorang diri. Ia masuk ke sekolah basket yang sedikit jauh dari rumah karena mencari sekolah dengan harga yang terjangkau. Hyungnya bahkan berangkat dengan berjalan kaki karena menghemat untuk uang saku naik bus pulang.

"Mereka ada disini? Orang yang menabrakmu, Appa akan meminta mereka,,,,!! "

"Ayo pergi, aku lapar! "Tae memotong kalimat Tae Joon dan dengan kaki pincang ia berdiri dan meninggalkan Tae joon dan Joon.

"Naiklah, Appa akan menggendongmu! "Tae Joon berjongkok didepan Tae.

"Tidak perlu!! "

"Naiklah Hyung, kakimu terluka!! "

   Saat melihat punggung Tae joon dan adiknya yang tadi menangisinya sepanjang ia di obati Tae pun menurut dan naik ke punggung Tae joon.

"Jangan katakan apapun pada Eouma!! "kata Tae.

"Tapi dia pasti khawatir!! "

"Bukannya ada rahasia antar pria, aku tak ingin Eouma khawatir! "

"Baiklah, kita bicarakan ini nanti sekarang appa akan mengantar kalian pulang, ayo Joon-a, "Tae joon menggendong Tae sementara Joon mengikuti dibelakang membawakan barang milik kakaknya.

      Tae Joon sangat menikmati hari ini. Ia bolos dari syuting iklannya itu tak baik untuknya tapi ia bisa menghabiskan waktu bersama kedua putranya dan itu sangat menyenangkan. Tae yang terluka membuat anak keras kepalanya itu sangat tergantung padanya. Dari awal Tae sangat tertutup ia bahkan membatasi diri dan membuat Tae Joon kesulitan untuk mendekat.

     Hari ini ia mengambil alih pekerjaan putra sulungnya itu. Menghangatkan makanan, lalu membuat minuman untuk Tae dan Joon karena ibu mereka belum kembali saat ketiganya sampai rumah, ia juga mengangkat jemuran Bo-mi. Membantu Joon untuk menata barang-barangnya. Joon ahli dalam bersih-bersih dan Tae hampir ahli dalam semuanya. Joon sangat menggemaskan dan murah senyum. Sebaliknya Tae pendiam, tak banyak bicara tapi berkata tegas. Tae gampang memahami orang ia dewasa sebelum waktunya.

"Appa akan menjemput ibu kalian, dia sangat khawatir. Ia ijin dari pekerjaan malamnya, "kata Tae joon.

"Ingat janjimu!!! Jangan bicara pada eouma tentang aku yang mengambil sekolah basket ditempat yang jauh, "kata Tae.

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang