Epilog

214 15 4
                                    

      Dengan khawatir Tae Joon mendampingi  saat dokter memeriksa Bomi. Setelah kejadian Bomi oingsan Tae joon langsung membawanya kesalah satu rumah sakit. Karena Bomi pingsan jadi mereka menyiapkan ruang perawatan untuk Bomi.

"Bagaimana dokter?,"kata Tae joon.

"Bagaimana kalau kita membawa dokter kandungan saja,"kata dokter laki-laki itu.

"Maksut dokter?,"tanya Taejoon yang terlihat kebingungan.

"Tunggu disini sebentar Tuan Choi, kami akan kembali memeriksa istri anda."

    Tae joon semakin kebingungan saat dokter dan satu perawatnya itu meninggalkan ruangan. Baru ia hendak menyusul untuk meminta penjelasan mereka saat mendengar suara Bomi yang mengeluh.

"Sayang,"Tae joon mengenggam tangan Bomi khawatir,"apa yang sakit?,"tanyanya.

     Belum sempat Bomi menjawab saat pintu kamar perawatan Bomi dibuka.

"Eouma,"Tae dan Joon muncul dengan wajah panik diikuti Namjoo dan Tae hyun.

     Bomi berusaha tersenyum mesti kepalanya terasa pusing ia juga mual,"Eouma baik-baik saja."

"Apa yang terjadi?,"tanya Namjoo, setelah mendapat telepon dari Tae joon mereka langsung menuju Guri.

"Bomi tiba-tiba pingsan,"jawab Tae joon.

    Tak lama dokter yang berbeda masuk seorang dokter wanita. Karena Bomi harus diperiksa semua orang keluar kecuali Tae Joon.

       Tae joon kebingungan saat dokter itu menanyakan kapan terakhir Bomi mendapatkan haid.

"Sepertinya anda sedang hamil,"kata Dokter Shin, begitulah nama yang ada di jas dokter itu.

    Tae joon dan Bomi saling berpandangan. Sepulang dari Jepang mereka memang sempat bercerita tentang menambah anak lagi. Tapi karena sibuk menikmati kebahagian mereka akhir-akhir ini, keduanya tidak membahasnya lagi.

"Apa kami akan memiliki bayi, Dokter?,"tanya Tae Joon ia tak bisa menutupi kebahagiannya.

"Ya, setelah ini kami akan melakukan pemeriksaan lanjut sebelum pasien diperbolehkan pulang besok,"kata Dokter itu tersenyum.

"Terimakasih banyak, Dokter."

    Dengan gembira bahkan Tae joon membukakan pintu saat Dokter Shin meninggalkan ruangan. Ia memeluk Bomi yang sedang duduk diranjang dengan wajah tak kalah bahagia. Akhirnya Tuhan mengabulkan permintaan Tae Joon. Selama mengandung Tae dan Joon hingga putranya itu tumbuh Tae joon tak ada disamoing Bomi. Ia selalu meminta agar Tuhan mengijinkan ia menemani Bomi mengandung dan melahirkan anak mereka. Ia akan melakukan hal yang lebih baik, menjaga Bomi. Memberikan apa yang diinginkan istrinya itu yang dulu belum sempat ia berikan.

"Terimakasih Sayang."




Jang Nara

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang