Tae-Bom 13

217 28 0
                                    

"Apa kakek tadi marah pada kami eouma? "Joon bertanya dengan wajah polosnya.

"Tidak, dia marah pada ayah kalian,"kata Bomi. "Apapun yang kalian dengar tadi, jangan ikut memikirkan masalah orang tua, mengerti,"lanjut Bomi. Ia mengelus rambut kedua putranya itu saat keduanya mengangguk.

"Eouma baik-baik saja? "tanya Tae.

"Apa? "

"Mereka membicarakan masalalu yang selalu tak disukai eouma, "kata Tae.

"Tentu saja, eouma akan selalu baik-baik saja asal kalian ada disisi Eouma, "kata Bomi.

     Ibu Tae joon tak sengaja mendengar pembicaraan mereka ia sangat bahagia, Bomi membesarkan keduanya dengan baik. Dari arah samping suaminya menyentuh pundaknya.

"Ayo berkenalan dengan mereka, "kata Ayah Tae joon menggiring istrinya untuk duduk bersama mereka.

"Kalian pasti terkejut, nenek minta maaf, "kata ibu Tae joon, ia masih canggung menyebut dirinya nenek bahkan putra sulungnya belum menikah dan masih berada di Amerika ia belum pernah dipanggil nenek sekalipun.

"Beri salam pada mereka, "perintah Bomi.

"Aku bisa memanggil mereka Haelmoni, Haraboji, "kata Joon.

"Joon-a, "Tae menegur adiknya.

"Tentu saja, kami memang nenek dan kakek kalian, "kata Ayah Tae joon. Ia mengamati Tae yang masih berwajah dingin.

"Namamu Tae?."

Tae menggangguk,"Yoon Tae, "gumamnya pelan

"Ada yang kau inginkan, kau terlihat tak tenang?"tanya ayah Tae joon ia memegang tangan Tae agar anak itu lebih santai padanya. Tapi Tae melepas pegangan ayah Tae joon dengan sopan.

"Tae tidak terbiasa dengan orang asing, maaf, "kata Boomi.

"Tidak apa-apa, kau membesarkan mereka dengan baik, "kata ayah Tae joon.

"Mungkin Hyung lapar sepertiku, kami sedang menunggu pizza datang tadi, "kata Joon.

"Katakan pada nenek makanan apa yang kalian sukai, ayo kita makan siang bersama, "kata Ibu Tae joon.

"Maaf tapi kami harus pulang,"kata Bomi.

"Tapi Eouma,,,, "

"Joon-a!! "

"Kita makan siang disini, nenek akan membuatkan sup sosis untuk kalian, tinggallah sebentar Bomi, ibu ingin mengenal mereka, "kata ibu Tae joon.

    Bomi termanggu, memanggil ibu Tae joon dengan panggilan ibu atau ibu  mertua membuatnya semakin merasa bersalah. Sengaja ataupun tidak Bomi telah menyembunyikan Tae dan Joon dari keluarga Tae joon.

"Guri juga jauh, makanlah sebelum pergi, "kata ayah Tae joon.

    Bomi masih diam  ia meragukan banyak hal.

"Eouma,,, aku lapar, "kata Joon.

"Baiklah, "kata Bomi akhirnya setelah mendengar kata-kata Joon.

"Menunggu makanan siap ayo pergi untuk beli camilan, kakek tahu tempat yang menjual odeng dengan kuah enak, "kata ayah Tae joon.

   Joon melonjak gembira, Tae menoleh pada ibunya, ia menyambut uluran tangan Ayah Tae joon saat Bom  mengangguk.

"Tunggu disini, ibu akan menyiapkan makan siang untuk kita, "kata ibu Tae joon.

"Biar aku bantu, Bibi."

    Ibu Tae joon tersenyum lalu menuntun Bomi untuk menuju dapur.

"Apa makanan yang disukai anak-anak?."

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang