Karena kehidupan real live dunia orange nya terbengkalaai... Suka nyesek kalau masuk stelah lama off karena banyak janji ke pembaca yg belum di tepatin.. Dari segelintir cerita.. Baru bisa namatin dua. Semoga pada nggak bosen buat ngasih vote n comment! Happy reading pemirsahhhh... Big hug!!! Cek story aku yang lain ya!! Trims
* **** *
Setelah malam panas yang membuat Bomi melupakan harga dirinya yang setinggi langit itu, Tae joon pikir hubungan mereka akan membaik tapi malah sebaliknya. Bomi semakin menjaga jarak dengannya. Ia sengaja memasak pagi-pagi lalu meninggalkan anak-anak bersama Tae joon. Tae joon bahkan tak jarang mencoba pulang lebih awal agar melihat wanita itu, tapi Bomi seolah seperti peramal. Ia tahu kapan Tae joon akan pulang dan selalu berhasil menghindarinya.
Keadaan makin buruk saat Tae joon semakin merasa prustasi. Ia diperlakukan seperti orang asing dirumahnya sendiri. Benar bahwa Bomi selalu memasukan dia dalam jatah makan bersama mereka, Bomi juga membersihkan rumah lalu berbelanja untuk mengisi kulkas mereka tapi kediaman wanita itu membuatnya prustasi.
Siapa yang salah disini? Tae joon terus memikirkan itu bagaimanapun ia tak pernah memaksa Bomi melakukan hubungan dengannya. Mereka manusia normal dan dewasa. Kenapa wanita itu berlebihan. Inilah yang akan terjadi saat mereka tinggal satu rumah, harusnya Bomi sudah mempertimbangkan itu saat menerima ajakan Tae joon untuk tinggal bersama.
Kenapa setelah hal itu Bomi memperlakukannya seperti penjahat. Wanita itu seolah mengingkari bahwa malam itu ia juga begitu menikmatinya. Tae joon jelas ingat bagaimana Bomi terus berteriak kenikmatan bahkan nyaris membangunkan anak-anak.
Tae joon mengacak kepalanya prustasi ia sedang ada didalam mobil dengan Tae hyun yang menyetir untuknya. Memikirkan malam panas untuknya dan Bomi itu membuat adrenalin Tae joon kembali terpaku. Ia sangat ingat rasanya. Sungguh ia ingin mengulanginya tapi bagaimana bisa saat si wanita bahkan tak mau melihat wajahnya. Tae hyun melihat dari balik spion dan khawatir saat melihat bosnya itu sedikit kacau.
"Kau baik-baik saja, Hyung? "tanyanya pelan, akhir-akhir ini Tae joon juga sensitif ia mudah marah dan tersinggung mirip dengan musang saat musim kawin.
"Tae hyun-a,,,, "
"Ya, "Tae hyun dengan cepat menjawab berfikir bahwa Tae joon akan memarahinya lagi.
"Begini, ,,,"sejenak Tae joon ragu tapi ia juga butuh bercerita, "apa tidak apa-apa ku tanya ini pada kau yang belum menikah, "kata Tae joon lebih pada dirinya sendiri.
"Bicaralah Hyung aku akan dengar, "kata Tae hyun.
"Kenapa pasangan semalammu tak mau mengulangi lagi tidur denganmu setelah melakukannya satu kali, "Tae joon mengatakan dengan sangat cepat, satu tarikan nafas.
Tae hyun cukup terkejut karena Tae joon tak pernah membahas masalah sepribadi ini dengannya tapi ia mencoba biasa dan mulai berfikir. "Itu,,,,"
Tae joon sangat penasaran dengan jawaban Tae hyun bisa saja itu juga yang dirasakan Bomi keduanya sama-sama manusia polos. Bahkan Tae joon berani bertaruh bahwa ia lah satu-satunnya pria yang pernah membuat Bomi berteriak di puncak kenikmatan. Malam kemarin Bomi sangat sempit nyaris seperti perawan.
"Tunggu, apa hyung masih melakukan itu dengan banyak wanita. Bagaimana dengan Tae dan Joon bila mengetahui, sadarlah Hyung, "kata Taehyun."Tutup mulutmu dan jawab saja, ini pengalaman orang lain,"kata Tae joon.
Tae hyun terlihat lega dan mulak menjawab setelah lama berfikir, "mungkin si pria tidak terlalu tampan."
Tae joon mendengus meremehkan "dia yang tertampan diantara yang lain bahkan dunia mengakuinya, "kata Tae joon.
"Benarkah?? Siapa?? "
"Jawab saja!!! " Tae joon bertambah frustasi karena rasa ingin tahu Tae hyun.
"Bagaimana kalau si pria kurang memuaskan? Atau ukurannya kecil, "Tae hyun berbicara berbisik.
Tae joon memukul kepalanya dengan keras. Membuat Tae Hyun sangat terkejut
"Hyung!! "
"Menyetirlah saja!! "
Jawaban Tae hyun membuat Tae joon tambah murka apa benar karena ia yang tak bisa memuaskan Bomi. Ah... Kepalanya pening.... Bomi benar-benar mengacak-acak harga dirinya.
* ***** *
Tae joon harus segera menyelesaikan ini. Kalau tidak ia akan mati penasaran. Kenapa Bomi memperlakukannya seperti penjahat? Apa benar yang Tae hyun katakan bahwa ia kurang bisa memuaskan. Ia memutuskan menunggu di taman kecil dekat belokan saat akan kerumahnya.
"Appa!!! "Lamunan Tae joon terhenti saat mendengar suara Joon memanggilnya. Putra bungsunya itu berjalan bersama sang kakak dan menghampirinya.
"Kalian baru pulang? "Tae joon tersenyum lalu mengacak rambut Joon.
"Joon ada pelajaran musik hari ini, aku menunggunya, "kata Tae.
"Baiklah,,, ehm,,, mana ibumu? "tanya Tae joon karena mereka akan selalu bersama Bomi saat pulang terlambat.
"Eouma?? "
"Ya."
"Appa belum tau? Eouma sudah mulai bekerja paruh waktu lagi, jadi dia akan pulang larut, sudah satu minggu, "jawab Joon.
"Benarkah? "
"Iya, Eouma kesana langsung setelah pulang dari bekerja di mall, mungkin karena jarak rumah sedikit jauh, "kata Tae.
Tae joon sedikit lega, mungkin saja ia yang terlalu sensitif, Bomi bukannya menghindarinya tapi wanita itu memang sibuk.
"Appa tidak masuk, Hyung akan memanaskan sup jamur dan ayam yang dibuat eouma, "kata Joon.
"Kalian masuklah, Appa akan menunggu eouma sebentar lagi, "kata Tae joon.
Tae melirik Tae joon meremehkan, "Appa tidak sedang menggoda ibu kami kan? "
"Aku ayahmu, dan dia ibumu, Appa akan menikahinya bukannya menggodanya, sana masuk. Jangan memandang ayah seperti penjahat begitu, "kata Tae joon.
"Berhentilah membual, dasar playboy! Ayo Joon-a."
Tae masih sangat menyebalkan kalau bukan putranya Tae joon pasti akan memukul kepala Tae saat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Past
Fanfictionkorban WGM, Tae-Bom couple -Yoon Bo-mi -Choi Tae-joon memperkenalkan dua sweet twin kita -Yoon Tae -Yoon Joon Kesalahan yang ingin diperbaiki Tae-joon apakah ia masih punya kesempatan? "Mereka memang putramu, tapi aku adalah ibu dan ayah ba...