Tae-Bom 21

216 27 8
                                    

     Bomi masih berkemas dibantu dengan kedua putranya. Ia memasukan beberapa pakaiannya. Setelah keadaannya pulih ia pulang hari ini dari rumah sakit.

"Kita akan buat makanan yang sehat untuk eouma, benar kan Hyung? "Joon dari tadi tak berhenti berbicara ia meluapkan kegembiraannya karena ibu mereka telah keluar dari rumah sakit.

   Tae hanya tersenyum masam, ia melirik kearah ibunya yang tetap tersenyum.

    Bomi memandang cincin indah yang sekarang melingkar dijarinya. Tadi malam Tae joon datang sebentar untuk memberikan itu. Pria itu terlihat lelah. Bomi tahu banyak keributan yang terjadi setelah adegan Tae joon membawanya kerumah sakit tanpa penutup wajah apapun. Publik pasti sedang mempertanyakan siapa dia. Bomi tak ingin berfikir sejauh itu, ia juga belum menanyai Tae joon tentang itu.

    Hari-hari ini mereka sedang menikmati kebahagian sebagai pasangan yang baru bersama lagi. Baru 3 hari tapi Bomi merasa Tae joon sangat baik dan perhatian. Pria itu dengan tubuh lelah akan memilih tidur di rumah sakit menemaninya. Selarang ia punya 3 laki-laki yang benar-benar membuatnya bahagia.

"Selamat pagi Nona Yoon, "pintu rumah sakit terbuka menampakan sosok Tae hyun, assistand Tae joon itu tersenyum kearahnya.

"Anda?? "

"Saya menjemput anda hari ini, kita akan keluar dari jalan khusus, "kata Tae hyun.

"Apa ada masalah? "

"Kenapa Appa tidak datang? "

"Tidak, semuanya baik-baik saja, "kata Tae hyun.

                  *         ****         *

"Katakan apa yang kau mau? "

      Tae joon meninggikan suaranya, ia ada diruangan presider Kang sekarang. Jujur ia sudah sangat muak. Tiga hari yang lalu saat para wartawan berkumpul didepan rumah sakit tempat Bomi dirawat Tae joon sudah hendak mengatakan semuanya. Ia akan mempertaruhkan semua dan bersikap jujur. Melihat Bomi dan kedua putranya cukup untuk alasan agar ia tak berbohong lagi. Melihat kehidupan ketiganya yang menderita karenanya selama ini, Tae joon sudah bertekat akan mengakhiri semua.

     Ia tahu mungkin ia akan kehilangan pekerjaan, atau lebih parahnya membayar ganti rugi untuk beberapa kontrak kerja yang telah ditanda tanganinya. Ia berbohong penggemarnya bahkan ornag-orang akan banyak yang membencinya. Beberapa kali ada kasus serupa dengan para artis yang dikenal Tae joon dan semuanya berakhir dengan tragis. Karir mereka hancur lalu jatuh miskin, salah satunya melakukan bunuh diri karena tekanan dan hinaan dari publik.

    Tapi Tae joon menguatkan hatinya. Ia punya Bomi, Tae juga Joon, ketiganya lah yang sangat berharga baginya untuk saat ini, ia tak ingin memikirkan hal lain.

"Kau benar-benar ingin hancur?, "presider Kang masih duduk di kursinya. Tapi jelas kemarahan ada di wajah pria itu.

      Tae joon sama sekali tak bersimpatik, apalagi mengingat pria itulah yang membuat ia terpisah dari Bomi dan kehidupan kedua putranya yang sulit. Tae joon bukan mencari kambing hitam untuk kesalahan yang ia lakukan dulu. Tapi kenyataan memang seperti itu. Mungkin dulu ia akan mengubur impiannya menjadi artis bila ia menerima surat-surat dari Bomi. Tapi Presider Kang dengan sangat kejam menyembunyikannya.

"Bukannya Presider yang membuat semuanya menjadi sulit? "Tae joon menjawab dengan sinis. Tiga hari lalu ia ingin mengatakan kebenarannya di rumah sakit tapi presider Kang nengirimkan anak buahnya dan membawa Tae joon pergi tidak ada wawancara atau keterangan darinya sehingga publik semakin marah.

"Kami akan kumpulkan bukti bahwa mereka bukan keluargamu, kami akan mencarikan alibi untukmu, "kata presider Kang.

"Mereka keluargaku, Presider!!! "

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang