Tae-Bom 3

312 31 0
                                    

     Diluar masih gelap tapi Tae Joon tak memperdulikan itu. Entah pikirannya kosong atau apa, hatinya seperti diaduk-aduk. Ia memang berengsek tapi bila benar dua anak kembar yang ia temui kemarin itu adalah putranya ia merasa jadi orang terberengsek di dunia ini.

     Bagaimana mungkin ia bisa menjadi seperti Choi Tae joon berengsek seperti sekarang ini sedangkan diluar sana seorang wanita sedang berjuang membesarkan anaknya. Tae joon mengamati sekitar, apa Bomi pindah? Seingatnya ini bukan lingkungan mereka dulu.

    Tae Joon ingat, saat kelas tiga sekolah dasar ia pulang ke kampung halaman ayahnya untuk tinggal bersama nenek dan kakaknya. Kedua orang tuanya sedang sanga"0t sibuk untuk merintis usaha mereka. Tae joon punya banyak tenan bermain termasuk Bomi yang tinggal tak jauh dari rumah mereka. Mereka satu sekolah hingga sekolah menengah atas.

     Kenangan demi kenangan berkelebat dipikiran Tae Joon. Hingga sampai ia berada di gang yang ia kira tempat tinggal Bo-mi ini Tae Joon tak tahu apa yang akan dilakukannya kalau benar kedua anak kembar tampan itu putranya. Kelihatan sekali Bo-mi sudah membesarkan kedua anak itu dengan baik.

      Sudah cukup lama, cuaca dingin dan gerimis. Tae Joon menahan kebas dikakinya karena terlalu lama duduk berdiam di dalam mobil. Hari sudah beranjak siang. Hingga ia melihat dua anak membawa payung berjalan bersama seorang wanita yang tak bisa ia pungkiri masih ia rindukan, Yoon Bo-mi.

     Tiba-tiba Tae Joon merasa hatinya hangat. Mereka berpisah dengan ciuman dan lambaian tangan, Bomi berjalan berlawanan dengan kedua putranya yang sekarang berjalan ke arah Tae Joon. Dengan tergesa Tae Joon keluar dari mobilnya.

"Halo anak-anak,"ia menyapa sopan. Tapi nyalinya mengkerut saat salah satu dari mereka mengarahkan pandangan tajam padanya. Ia bisa dengan gampang mengingat si anak yang kemarin menendang harta berharganya.

"Ohh,,, paman si burung kecil!! "si anak satunya terlihat menertawakannya. Apa ia bilang, burung kecil?

"Menjauh dari orang asing Joon-a, "Tae menarik adiknya untuk berdiri di belakangnya.

"Eouma bilang dia teman sekolah eouma dulu, bukannya paman ini teman eouma juga Hyung, "kata Joon.

"Benar, aku teman ibu kalian, kau pasti si kakak ya? "pertanyaan Tae Joon tak ditanggapi Tae ia masih menatap Tae Joon curiga.

"Namamu Joon? "

    Joon mengangguk, "ini Yoon Tae Hyung, kami kakak beradik kembar yang saling menyayangi."

    Tae Joon tak sadar tersenyum melihat betapa lucunya Joon saat tersenyum.

"Jadi kau Joonie dan ini Taengi,"kata Tae Joon yang tiba-tiba tersedak ludahnya sendiri. Inilah yang ia dengar tadi. Yoon Tae dan Yoon Joon, Tae dan Joon, bukankah itu namanya. Untuk apa Bo-mi memberikan nama anaknya dengan namanya. Dan wajah keduanya benar-benar mirip dengan wajahnya waktu kecil yang ia lihat di foto.

"Kita harus pergi kesekolah, ayo Joon-a, "Tae hendak menarik adiknya.

"Mau paman antar, "tawar Tae Joon, entah kenapa ia jadi ingin menangis.

"Bukannya Paman ini selebrity? "tanya Joon.

       Tae Joon tersenyum dan mengacak rambut Joon dan Tae. Tae merasa tak nyaman.

"Tae-ya, "sebuah suara menginterupsi interaksi keduanya membuat ketiganya menoleh. Kim Nam jo berdiri tak jauh dari mereka.

"Choi Tae Joon! ,"Namjo hampir pingsan saat melihat Tae Joon dan kenapa bisa ia bersama Tae dan Joon. Ini tidak boleh, dengan reflek ia menarik Tae dan Joon kebalik punggungnya.

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang