Tae-Bom 26 (End)

176 15 0
                                    

"Eouma!!!,"Joon berlari kearah Bomi saat ibunya muncul di gerbang sekolahnya. Sementara sang kakak berjalan dengan tenang mengikuti adiknya. Mereka telah pindah ke Seoul lima bulan yang lalu. Setelah membuka kedai di pusat kota Bomi mulai belajar mengemudi dan ia merasa seperti ibu rumah tangga yang sebenarnya sekarang.

Karena vidio Tae dan Joon keadaan membaik para haters yang awalnya membenci keluarga Tae joon balik menjadi fans keluarga itu. Ketenaran mereka bertambah saat mereka memutuskan untuk ikut sebuah variety show tentang ayah dan anak. Ketenaran Tae dan Joon terkadang menyulitkan mereka untuk pergi ke sekolah. Tapi Bomi tetap mengharuskan mereka untuk sekolah umum. Mereka harus menikmati bergaul dengan teman-teman sebayanya, itulah yang paling difikirkan Bomi.

Tae Joon sibuk mendirikan sebuah agensi bersama beberapa teman selebrity sehingga itu membuat Bomi dan Tae joon bergilir untuk menjemput anak-anak di sekolah. Dan hari ini adalah giliran Bomi.

Bomi menggelengkan kepalanya saat melihat Joon melambai pada gadis-gadis kecil yang mengerubungi Tae dan Joon sebelum ia datang. Sementara Tae mendengus kesal.

"Kau mengenal mereka Joon-a?"tanya Bomi saat kedua putranya sudah duduk di kursi belakang. Mobil mulai melaju.

"Aku tak perlu mengenal semua fans ku eouma, tapi mereka semua mengenalku."

"Dasar kampungan!!!" Tae berdecih.

"Aku hanya bersikap ramah seperti yang Appa dan Eouma katakan, bukan kasar seperti Hyung. Setiap hari kau selalu membuat banyak gadis menangis. Dasar tak punya perasaan!."

"Benarkah itu Tae?,"tanya Bomi ia melihat wajah putranya dari spion depan.

"Para gadis itu merepotkan bagaimana bisa mereka rela kelaparan dan memberikan bekalnya untukku. Mereka pikir aku tak mampu membawa bekal."

"Lihat Eouma, Hyung benar-benar kejam, dia bahkan membuang surat yang ia dapat dari para gadis. Kau itu aneh."

Bomi tertawa,"berhentilah menggoda Hyung-mu Joon-a."

"Siapa yang hari ini ingin makan malam bersama Appa?,"kata Bomi lagi.

"Aku!!!!,"kali ini Tae dan Joon sangat kompak karena beberapa hari ini ayah mereka pulang larut dan berangkat pagi sehingga mereka jarang bertemu.

"Bukankah hari ini ulang tahun Appa?"

"Benarkah Hyung?,"Joon tampak terkejut tak menyangka kakaknya memperhatikan ulang tahun ayah mereka, padahal Tae itu paling cuek.

"Benar, Tae benar-benar manis sekarang. Benar kan Joon-a?."

"Benar, sebelumnya Hyung tak pernah memikirkan tentang ulang tahun orang lain bahkan aku dan Eouma,"kata Joon.

"Aku hanya melihatnya di internet,"kata Tae ia mengalihkan pandangan keluar mobil untuk menutupi rasa malunya karena digoda oleh ibu dan adiknya.

"Kita akan pulang lalu akan menjemput bibi Namjo yang datang nanti sore dan menyiapkan kejutan untuk Appa,"kata Bomi,"setuju."

"Setuju,"kedua putranya itu berteriak bebarengan.

Saat mobil Bomi sampai di rumah, mereka terkejut saat melihat Namjoo dan Tae Hyun sudah ada di depan pagar rumah mereka. Rumah yang cukup luas dibeli Tae joon untuk ditinggali mereka berempat. Berada disebuah lingkungan yang cukup elite, tertutup dan juga memiliki pengamanan yang bagus. Bomi turun untuk menyapa keduanya.

"Bomi-ya,,,"Namjo memeluk sahabatnya itu karena mereka hampir enam bulan tak bertemu sejak perayaan pindahan mereka beberapa bulan yang lalu.

"Kau disini,"tanya Bomi saat Namjoo memeluk si kembar.

Sweet PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang