Yang Sebenarnya

727 52 8
                                        

Yang Sebenarnya

Saat aku ingin menanggalkan semua masa lalu, rasanya aku tidak ikhlas. Semua dendam yang tertanam begitu saja meluap ke permukaan, semakin nyata dilihat oleh dunia.

Menunjukkan kenyataan bahwa sesuatu yang telah rusak, sesuatu yang telah hilang, dan sesuatu yang telah berubah akan kembali, tapi tidak seperti dahulu kala.

Ternyata, tebakanku salah. Semuanya tentang diriku terhadapmu telah berubah. Semua tentangmu dari diriku aku balikkan, terbalik dari nyata.

Aku kecewa. Aku marah. Benci begitu saja terjadi padahal awalnya baik-baik saja. Sampai kini aku mulai tahu, sedikit saja kau merusak hati maka bersiaplah untuk menerima balas dendam akan sakit hati.

Dan seiring waktu berjalan. Aku mulai hilang akal oleh rasa benci. Ingin sekali aku melupakan semua. Menjalaninya seperti dulu. Namun entah mengapa hati ini menolak. Ia selalu menuntutku untuk membalaskan rasa sakitnya padamu. Aku pun tidak tahu apa yang terjadi.

Hingga pada waktu itu. Angin berhembus di dekatku. Membisikkan suara hatimu padaku. Seperti rintihan tangis, lemah dan tak berdaya.

"Kamu egois."

Lalu setelahnya. Hatiku tertawa getir mengingat semua. Permintaan maaf yang dibalas tanda tanya, apakah itu tidak egois juga?

Yang sebenarnya, akan terus begitu. Aku rasa. - day




***

A/n:

Aku itu selalu sedih sendiri kalo nginget ini. Dari awalnya hepi, tiba-tiba mellow jadinya :')

To someone:

I hate you more than I hate myself.

Nb: ada yg mau follow ig aku? 😂

TERIMAKASIH KARENA TELAH MEMBACA AFEKSI HATI!

SELAMAT HARI RABU SEMUA!

25/07/2018

Day

Afeksi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang