Meski tidak yakin apa maumu
Hatiku mencoba untuk tetap percaya
Lalu dengan bodohnya semua beradu menjadi satu
Ditiup angin sepoi-sepoi hati ini sama sekali tidak dingin
Dikatakan hangat pun, jauh dari kata itu.Semua beradu jadi satu
Tanpa aku ketahui
Kamu permainkan hatiku.***
Peduli kamu dimana? Apakah tertinggal di rumah sebelum aku? Ah, aku lupa. Sejak kapan kamu menjadikanku rumahmu, aku kan cuma tempat singgahmu saja.
Dan ya, ternyata memang benar. Aku terlalu bodoh untuk kamu masuki permainan hatiku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Afeksi Hati
Puisi[STATUS BERHENTI DITULIS KARENA CERITAKU DAN DIA TELAH USAI] Hanya curahan hati akibat infeksi afeksi. Disaat suara diredam putus asa. Izinkan, tangan ini menulis dengan aksara sebagai wakilnya. Jangan kamu bertanya, karena pasti dirimu tau jawaban...