Perihal kamu, hak mutlak milik Tuhan.
Segala sesuatu hayalku, telah aku wujudkan agar adanya nyata. Walau tetap gagal saja.
Segala sesuatu pintaku, telah aku suarakan lewat merdu. Tapi duri terlalu licik untuk tidak ikut beradu.
Segala sesuatu yang telah Tuhan titipkan padaku. Segalanya tapi tidak termasuk kamu.
Segala sesuatu yang Tuhan telah suratkan untukku, Ia tidak menyelipkan namamu.
Lalu segala isi hatimu, Tuhan adalah Maha. Maka Ia tidak menciptakan hatimu untukku. Kamu masih hak mutlaknya, yang kelak hatimu akan dititipkan pada tautan, namun bukan aku.
--Aku yang mengharapkan sesuatu yang bukan takdirku.
***
TERIMAKASI KRN SUDAH MEMBACA DAN VOTEMENT
Ya ya, I felt like that, when I knew my doi, not for me. HHHHH. Terimakasih atas 10k telah dibaca dan 1k votenya. Love u yg udh rajin baca. Dan ya, satu lagi. Buat yg ngeshare quot cerita ini ke ig ( kalau ada), pakai aja hastag #afeksihati supaya aku bisa liat jg :)
And just promotion, lets check my another story in teenfiction. AYO BACA SIAPA TAU SUKA :P
See u
- d a y
![](https://img.wattpad.com/cover/130081908-288-k550275.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Afeksi Hati
Poesie[STATUS BERHENTI DITULIS KARENA CERITAKU DAN DIA TELAH USAI] Hanya curahan hati akibat infeksi afeksi. Disaat suara diredam putus asa. Izinkan, tangan ini menulis dengan aksara sebagai wakilnya. Jangan kamu bertanya, karena pasti dirimu tau jawaban...