Untuk apa juga aku menunggu ilusi
Yang jelas tidak pasti?
Menanti saat ini
Lalu melupakan nanti.
Aku bisa mencaci
Tapi enggan untuk berjanji
Jelas pasti.
Aku, kamu hanya imajinasi
***
Untuk apa aku berimajinasi tentangmu kalau bukan penasaran? Kalau bukan ada rasa.
Itu biasa bukan?
Berimajinasi aku ratu jagatmu, aku yang ada di hatimu, aku segalanya bagimu. Aku adalah hidupmu.
Hanya imajinasi namun tetiba hati ini mengerti, ternyata sakitnya selalu seperti ini. Pedih.
Sudah pasti ilusi. Maka dikemudian hari aku akan pergi. Selamat tinggal kekasih pujaan hati.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Afeksi Hati
Poesía[STATUS BERHENTI DITULIS KARENA CERITAKU DAN DIA TELAH USAI] Hanya curahan hati akibat infeksi afeksi. Disaat suara diredam putus asa. Izinkan, tangan ini menulis dengan aksara sebagai wakilnya. Jangan kamu bertanya, karena pasti dirimu tau jawaban...
