Kau yang menjadi hal utama dibayang-bayang purnama selama ini, menyingkirlah! Aku juga punya 'sibuk' sepertimu. Punya masa lalu yang datang lagi dan sudah saatnya untuk kuterima. Dia sanggup. Bersedia menerima segala tuntutku setelah sekian lama kubiarkan berjalan dengan rasa hambar yang penuh tanya.
Kamu yang ingin pergi, mudur perlahan menempatkanku pada kesalahan.
Kamu yang berucap takut, sudah tak bisa lagi merayuku.
Aku ingin marah... tapi sifatku dimatamu kanak-kanak.
Aku ingin menuturkan sakit hati yang tertusuk olehmu berkali-kali... tapi takut kau datang untuk memaaf lagi. Hei! Kata maaf hanya pantas untuk orang yang benar-benar menghargai.
•Sekerat Sketsa•
*Karlha*