Selama tiada kabarmu, diam-diam aku mengintip dari jendela sosial milikmu.
Pujiku... Seandainya itu adalah kecurangan. Aku tidak peduli. Aku hanya lelah dengan ejekan-ejekan sedih yang tanpa ampun memeras sepiku.
Kubuktikan kepada sedih: aku masih diizinkan melihat senyummu, walau harus bergabung dengan pasang mata yang lain, yang membuat aku cemburu selalu.•Sekerat Sketsa•
*Karlha*
