Kenapa aku begitu mati-matian melupakanmu. Kau ingin tahu? Sebab kita berbeda...
Kau tidak akan merasakan sepi, karena banyak yang mendekati. Kau bisa bebas memilih untuk mencari pelampiasan. Ya... Pelampiasan...! Aku pernah menjadi pelampiasanmu.
Sedangkan aku, untuk melupakan chat pertama kita saja harus menumpahkan air mata. Tidak bisa... Aliran air dimata bukan untuk melupakanmu, namun malah menjelma menjadi rindu yang buntu. Tak ada jalan lain. Aku tersesat pada bangunan-bangunan mimpi yang pernah kudirikan untukmu.•Sekerat Sketsa•
*Karlha*