benalu

24 3 0
                                    

Hai... Jangan lupa. Bahwa aku tidak selalu hebat untuk kuat.
Bagaimana kabarmu?
Dadaku membusung sebab mimpi yang pernah kita usung hanya pelepas dahaga ketika sepi menuntut tertawa.
Lihatlah cermin ini--aku sudah usang di dalamnya. Atau,,, coba kau riakkan air di kamar mandi: aku lebih keruh dari itu.
Teramat istimewa, sehingga aku lupa bahwa memuja adalah langkah awal untuk terluka. Hehhhh... Mengantri demi sebuah bahagia di hadapan pintu rumahmu, kau sambut aku, tapi di dalam ruang nan megah namaku kau sandingkan dengan para pangeran-pangeran yang memiliki lebih perihal kekayaan, kemewahan.
Aku mahal. Sungguh...! Walau diteras rumahmu sendal tipisku yang terkikis tergeletak tanpa harga... Namun ketahuilah, hari ke hari dengan sendal itu aku menemuimu, permaisuri. Langkahku menggapai, walau bagimu hanya benalu yang tak ter nilai.

•Sekerat Sketsa•
*Karlha*

Sekerat SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang