Pada hari yang kuputar dalam pikiran, senandung nada suaramu seolah terdengar di masa depan
Papan tempat aku berbaring, dan semua kelincahan angin menyapu lembut pundakku.
Berjanji... Kau berjanji...
Namun, jika kulihat hari lalu kau begitu mesra, dan kini menyiksaku, membiarkan angan dalam otak bercerita bahwa kau bukan milikku di masa depan.
Senja kala aku pernah ingin menggenggammu, meski ada ketidak pastian di sana--di ujung senja yang bahkan aku lupa apa warnanya.
Aku... Kini tengah berduka. Mencengkram luka tanpa pernah mengobatinya.•Pujiku•
*Karlha*