persetan!

59 6 0
                                    

Dari beberapa hal yang kulewati satupun tidak pernah kulupakan. Sebagaimana angkasa yang luas, kubentangkan kedua tangan dan membiarkan angkasa jatuh dalam pelukan. Runyam dan remuk sudah tercicipi dan itu sangat menyakiti hati. Keras. Luluh. Berderai. Hingga pada penghujung mata yang lebam, malam mengelus dan mengusap segala kenangan yang tertinggal. Bibir yang mulai pecah-pecah sebab begadang, tak henti-henti berdendang maski sang jangkrik di luar sana tengah menimang malam menjelang siang dengan bunyi suara yang sumbang. Telunjuk yang mulai kurus dan kuku yang panjang mengukir hal-hal yang dulu diimpikan. Tajam. Tembok hitam itu menjerit setiap kali kuku sialan menggores badannya nan dahulu putih. "Kita akan ke sana. Kita akan berteriak. Kita akan mengambil gambar berlatar alam. Kamu suka?" Ia masih ingat kata-kata itu. Mendengung di saraf telinga yang seolah terkurung. "Aku suka. Kota ini akan kita jelajahi. Perbukitan akan kita taklukkan dengan langkah kaki." Sialan! Giginya beradu. Ia tertawa. Kekeh. Dan sudah ia tetapkan, cinta itu adalah jelmaan kejahatan. Persetan!
●Sekerat Sketsa●
*Karlha*

Sekerat SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang