Tidak ada yang bisa menghalangi. Dan kau tahu, rindu telah berbuat curang untuk menemukan jalan pulang yang baru.
Aku tak percaya ini. Dulu rindu seolah betah duduk di lantai berlapis jerami. Sedikit gatal tidak membuat penantiannya batal.
Juga benar, rindu dan angin saling membantu untuk mengecewakan seseorang yang menunggu, kini.
Hhh...
Aku menunggumu penuh sabar, menantimu yang tak pernah berkabar. Dan kamu, menemuiku. Aku senang. Bahagia... Keterbatasanku dalam memahami kecewa akhirnya bicara tanpa suara.
•Sekerat Sketsa•
*Karlha*
