Aku tahu sunyi tak akan pergi--akan selalu ada apa pun yang terjadi. Seperti aku yang tak bisa lari lagi dari kesunyian ini--kesunyian yang kamu tinggalkan pada bahagia yang dulu terang.
Aku tak menyalahkanmu. Sungguh. Aku tak berhak untuk itu. Melainkan, aku menyesali, mengapa pernah berlabuh pada dermagamu yang jelas-jelas tak menerima kapal usang, milikku yang lusuh.
Layar telah terkembang kembali, mengikuti angin yang seketika nanti akan berubah badai--aku tak peduli--aku pasrah.
Kala langkah pertama, entah, aku menjadi berat, padahal luka sudah berkarat-karat. Warna di dinding pun sudah pekat, hitamnya mengkilat.
Tapi ingatlah...
Jikalau nanti aku mampu kembali membersihkan pekatnya. Pada saat itu, ingatmu tentang kenangan aku, akan melekat.•Sekerat Sketsa•
*Karlha*
