Seandainya bisa angan ini ku bunuh, pasti sudah ku bunuh. Demi dirimu. Demi agar kau tak tersiksa.
Kerap kali lamunan menjadi tempat terindah memilikimu: hanya ada aku dan kamu yang duduk di dipan-dipan rindu.
Tidak terlalu sulit, fantasiku mulai menggapai lenganmu yang mengatup. Sejarah telah menceritakan bahwa tidak selalu cinta berpulang pada tuan atau puan. Namun pernah sedetik, aku merindukanmu dalam berjuta-juta ton rindu.
Meski sudah tidak sama lagi perasaanmu kepadaku. Tetapi rinduku masih saja tetap memanggil namamu.
Mereka benar?: Tuhan akan mengganti yang lebih baik.
Di antara kita, siapa yang lebih baik? Kita dipisahkan... Apakah mungkin hubungan kita akan menjadi hubungan terburuk? Atau, kamu yang tidak baik untukku? Kali lain, bagimu, aku yang tidak baik untukmu?
Tidak...! Ada pihak di antara kita yang malu-malu mengungkapkan perasaannya. Tuhan tidak pernah memberi kesempatan mengganti yang lebih baik! Tuhan memberi kita kesempatan untuk menjadi baik.
Bagaimana menurutmu? Salahkah persepsiku?
Ya... Kau selalu benar... Seperti kau yang selalu menaruh nyaman kepada banyak orang. Itu kebenaran yang pernah kau katakan,bukan?
😏•Sekerat Sketsa•
*Karlha*