Renjun duduk dengan menggerutu karena meja yang biasanya ia tempati sudah di isi orang lain dan oreo semangkanya terjual habis tidak seperti biasa.
Renjun tidak bernafsu sama sekali menatap nampan makanannya, ia menopang dagu dengan kedua telapak tangannya. Moodnya hancur dan semakin di hancurkan oleh seseorang yang duduk di atas meja di hadapannya.
Awalnya Renjun sangat ingin mengabaikan orang itu sampai ia meliat bungkus berwarna kuning dan biskuit kesayangannya masuk kedalam mulut bocah itu.
'Oh, jadi ini yang membuat makanan favoritku ludes tak bersisa tidak seperti biasanya.' Sindiran itu hanya bisa ia ungkapkan dalam hati Renjun menatap Jaemin yang memamerkan gigi-gigi rapinya lalu melahap oreo hijau merah itu seperti dalam cf.
Renjun berdiri dengan tampang jengkel, dan melangkah menjauh dari Na Jaemin sialan ini.
"Yak yak," Jaemin mengulurkan tangannya meraih Renjun sebelum lebih jauh lagi. mungkin tenaganya terlalu keras atau efek Renjun yang belum makan apapun bocah itu mendarat di pelukan Jaemin di antara dua kakinya.
Renjun melotot dan berusaha untuk melepaskan diri, tapi Jaemin menahannya dengan memeluk piggangnya.
Renjun mengatupkan bibirnya dan menahan nafas, dengan radius cium seperti ini dan bau semangka bercampur fanta dari bibir merah Jaemin siapa yang tidak gila.
Tapi fakta bahwa mereka berada di kantin sekolah yang penuh dan menjadi pusat perhatian saat ini membuat Renjun mendorong Jaemin keras lalu pergi dari tempat itu.
Renjun awalnya berniat untuk kembali ke kelas. tapi berakhir melewatinya dan berjalan lurus menuju tangga ke atap sekolah.
Renjun menghela nafasnya berat, entah kenapa sekolah menjadi semakin melelahkan akhir-akhir ini. Di tambah sikap Jaemin yang semakin hari membuatnya bingung.
Jaemin dan teman-temannya dulu adalah orang yang sering membullynya setiap ada kesempatan apapun. seperti menguncinya di kamar mandi, sengaja menabraknya, menumpahkan supnya, merobek buku prnya, memenuhi isi lokernya dengan sampah rokok sampai-sampai ia di hukum karena kesalahan yang tidak pernah ia buat itu.
Tapi sekarang. hanya Jaemin yang melakukan hal-hal itu terhadapnya dan semakin parah dari hari ke hari, juga semakin konyol.
Seperti yang di lakukan Jaemin hari ini, membeli oreo semangkannya yang seharusnya tak pernah tersentuh siapapun selama ini di kantin, ludes.
Jaemin memang hanya membeli satu, tapi para peggemar Jaemin yang memborong sisanya.
"Ini." Renjun mendongak melihat uluran tangan dan dua buah roti juga susu pisang. itu Jaemin.
Renjun mengalihkan pandangannya saat Jaemin duduk di sampingnya dan menaruh roti dan susu pisang itu di pangkuannya.
"Kau belum makan apapun sejak pagi." Suara lembut Jaemin menimbulkan getaran aneh bagi Renjun.
"Kenapa kau peduli?"
"Karena aku ingin kau jadi pacarku." Renjun tersenyum remeh mendengarnya.
"Jangan bercan-" Jaemin menghentikan ucapan renjun dengan mecium bibir bocah mungil itu. Menyesap dan menggerakkan bibirnya dengan lembut. Renjun sangan ingin mendorong Jaemin saat itu. Tapi tangannya yang berada di dada Jaemin mendadak lemas tak berdaya.
Manis,
Sangat manis
Itu yang ada di kepala Jaemin saat ini, entah karena memang bibir Renjun atau dari oreo yang ia makan tadi.
"Tau harus menerimaku, karena aku tidak butuh penolakan."
"Ta-tapi kenapa?" Renjun masih mengerjap-ngerjap linglung setelah ciuman pertamanya di rebut oleh Jaemin.
Jaemin tidak menjawab apapun, ia malah merengkuh Renjun ke dalam dekapannya.
....
Renjun berguling ke kanan di atas kasurnya.
berguling lagi.
berguling lagi.
lalu duduk dan mengacak rambutnya, apa yang terjadi padanya hari ini lebih memusingkan dari ujian fisika.
Na Jaemin menyukainya.
Na Jaemin ingin jadi pacarnya.
Na Jaemin Na Jaemin Na Jaemin Na Jaemin Na Jaemin Na Jaemin Na Jaemin Na Jaemin
"Arrrrggggghh."
Renjun mengkerutkan bibirnya cemberut, ia semakin tidak ingin sekolah jika begini caranya.
....
Renjun menyusuri lorong menuju kantin dengan kepala menunduk, sejak tadi ia seakan jadi pusat perhatian seluruh sekolah.
Gadis-gadis berbisik saat ia lewat, itu mengganggu.
Renjun masih bertanya-tanya kenapa, sampai ia berhenti di mading dekat ruang musik. Dan mendapati sasuatu yang membuatnya ingin menghilang dari dunia.
Ia menggigit bibirnya marah.
"SELAMAT JAEMIN KAU MENDAPATKAN MOBILKU SETELAH INI. DAREMU BERJALAN HEBAT."
HEBAT?
D A R E!?!
Renjun mengambil foto ia dengan Jaemin berciuman di atap sekolah kemarin. Berjalan cepat dengan tatapan membunuh menuju kantin sekolah.
"Halo, Injunie."
"Ouwwww." Suara terakhir itu dari teman-teman Jaemin.
Renjun menyeringai remeh, meraih segelas besar Fanta dari tangan Jaemin, menyiramkan isinya tepat di depan wajah bocah itu, lalu memasukkan remasan kertas yang ia ambil dari mading pada genggaman Jaemin.
"Selamat Na Jaemin, kau berhasil mendapatkan apa yang kau mau." Setelah mengatakan itu Renjun pergi secepat mungkin dari sana, menabrak semua orang yang menghalangi jalannya tanpa peduli.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
FanficKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔