Dejun meremas ujung blazernya gugup, ia berkali-kali mengigit bibirnya setiap berpapasan dengan siswa.
Ini hari pertamanya kembali ke sekolah, setelah sekian kali lulus tentunya. Orang tuanya pindah dari Taiwan ke Macau karena ada beberapa masalah saat tinggal di sana.
Dejun sudah sangat nyaman tinggal di Taiwan sebenarnya, karena di sana ia memiliki cukup banyak koneksi yang membuatnya dapat dengan mudah mencari makanan yang paling ia suka.
Darah manusia.
Selama di Taiwan Dejun mengambil studi di bidang Hukum hanya karena ia ingin melihat banyak darah korban bersimbah saat mata kuliah kriminologi. Tapi tidak bertahan lama dari Dejun dan kegemarannya itu, orangtuanya menginginkan mereka pindah agar tidak sampai di curigai karena akhir-akhir ini banyak korban tergeletak tak bernyawa tanpa kekurangan apapun selain kehabisan darah di sela-sela gedung yang sepi.
Dan karena wajahnya masih cukup lugu untuk di daftarkan ke Universitas alhasih Dejun di daftarkan lagi untuk sekolah di Senior High school.
Dejun sempat menolak, karena di Senior High School ia harus mengerahkan dua kali lipat lebih banyak energi untuk menahan nafsu makannya.
Tapi seperti halnya kehidupan mereka bahkan berpuluh-puluh tahun lalu. Ia sampai harus menggudangkan setengah dari ijazah sekolahnya karena sudah sangat menumpuk.
"Halo, Na-namaku Xiao Dejun. Kalian bisa memanggilku Dejun." Dejun tersenyum tipis menatap sekeliling teman kelasnya dengan beberapa siswi menatapnya kagum.
Yep, dikagumi seperti biasanya.
Suatu kesialannya selanjutnya, kursi yang kosong di kelas barunya terletak di tengah. Tepat di tengah.
Dejun menarik nafasnya dalam dengan hidungnya, dan mengeluarkannya dari mulu perlahan.
Aku harus menahannya, setidaknya sampa hari ini berakhir.
Dan membiarkan orangtuanya yang bertanggung jawab dengan nafsu makannya ini.
Dejun menundukkan wajahnya, berkali-kali memencet hidungnya karena aroma menyengat anak-anak ini.
Sangat wangi, sangat segar, dan membuat Dejun sangat lapar. Salahkan dua hari yang lalu ia malas mencari sebelum pindah.
Sampai di pelajaran ke dua seorang guru masuk. Dan Dejun hampir berdiri karena mencium aromanya, aroma yang sangat aneh.
Aromanya wangi seperti darah tapi juga seperti mawar. Dejun mendongak, melihat siapapun itu.
"Selamat pagi semuanya." Guru itu tersenyum menatap keseluruh ruangan, berhenti beberapa detik pada Dejun lalu membuka bukunya.
"Selamat pagi Lǎoshī."
"Baik, kita akan mulai dengan...." Guru itu mulai mengambil spidol dan menuliskan materinya di papan tulis.
Selama kurang lebih satu jam, Dejun tidak memperhatikan apa yang guru itu jelaskan. Ia hanya menatapnya dengan kerjapan-kerjapan lapar di setiap gerakannya.
Sampai bel berbunyi dan akhirnya jam istirahat di mulai sampai empat puluh menit kedepan
"Baiklah saya pikir cukup sampai di sini, jangan lupa kalian harus mengerjakan tugas observasi yang bapak berikan okay?"
"OKAAAAY!" Pertanyaan guru tampannya di jawab antusias oleh kebanyakan murid perempuan.
Setelah beliau keluar, semua murid keluar dari kelas sampai tersisa Dejun yang akhirnya bisa bernafas lega. Akhirnya ia bisa menghirup oksigen bersih setelah sekian lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
FanficKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔