Haechan melihat portfolio tugasnya dan siap memprotes. Di sana tertulis jelas jika ia dan ketiga orang lainnya harus menyamar menjadi murid selama tiga bulan tugas mereka.
"Kalian pasti bercanda kan hyung? SEKOLAH?!" Haechan membanting jilidan tugasnya di atas meja rapat mereka.
"Ugh, I Hate School." Chenle cemberut melihat bagiannya dalam misi ini.
"Kenapa Yangyang tidak ikut juga, kita punya lima target di sini." Protes itu keluar dari Renjun saat melihat tugas orang di sebelahnya.
"Kedua bocah itu kami serahkan padamu yaa Injunie." Jungwoo mengusap kepala adikknya yang langsung ditatap horor Renjun.
"Ya kenapa ia tidak ikut ke sekolah juga?"
"Yangyang bersama Jungwoo dan aku mengurus sistem." Doyoung menanggapi kalem protes ketiga adiknya.
Yangyang menjulurkan lidahnya pada Haechan dan hampir membuat ruang rapat mereka jadi ring duel jika saja tidak ada Dejun yang menahannya menaiki meja.
"Tenanglah, memangnya siapa di antara kita yang suka sekolah?" Dejun juga ingin protes tapi mau bagaimana lagi.
"Tidak ada." Chenle memutar-mutar pena di jari-jarinya. Menatap lurus melewati tembok merancang rencana di kepalanya setelah membaca tugasnya.
"Yeah bahkan aku di anggap sudah mati." Haechan mengangguk menanggapi celetuk Renjun lalu mereka berdua tertawa.
"Taeyong hyung, apa kau yakin dengan ini." Ten bertanya dengan tampang khawatir menatap Taeyong yang berkutat dengan spidol dan papan tulis di sana.
"Tentu saja, ini pekerjaan kita bukan?" Pria berwajah dingin itu memang sangat tidak peka dengan keadaan sepertinya. Ten hanya khawatir, sejak mereka melakukan hal ini selama hampir delapan tahun project ini adalah yang paling besar dan berbahaya dari semuanya.
Masalahnya barang yang mereka curi kali ini bukan satu barang utuh. Tapi pecahan rantai berlian langka senilai tiga triliun dolar dan rantai berlian itu terpecah terbagi di tiga museum besar dunia.
Dan dari data yang mereka dapat rantai itu tidak pernah di pertontonkan karena harga yang harus di tanggung dan kerugian yang besar jika sampai rantai itu di ketahui pencuri.
Tapi mereka berhasil menemukannya.
Biar ku jelaskan. Mereka adalah sekelompok pencuri profesional yang menargetkan pada barang-barang bernilai tinggi dan langka, siklus jual beli mereka di lakukan di pasar gelap di situs rahasia. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, dari yang awalnya hanya Ten, Taeyong dan Doyoung hingga sekarang mereka punya sepuluh anggota berotak jenius tapi picik dan gila.
Perjalanan menemukan semuanya sangat panjang dari Taeyong, Doyoung dan Ten yang lahir hingga remaja dibesarkan di panti asuhan. Mereka keluar dari tempat mengerikan itu saat mereka tahu banyak anak yang hilang dan di perjual belikan tubuh hingga organ tubuhnya oleh sang pemilik panti. Hingga akhirnya mereka menemukan tim yang luar biasa seperti saat ini.
Yang terakhir bergabung dengan mereka adalah Jungwoo, Doyoung menemukannya saat lelaki manis itu terduduk dengan trauma mendalam di sela gedung, meringkuk dengan baju robek sana sini seperti habis di perkosa. Siapa sangka setahun kemudian pria bermata lembut itu menjadi sangat berguna karena kemampuan hackingnya.
................................
Haechan menguap lebar saat menyusuri lorong sekolah yang ramai pagi ini, di sampingnya ada Dejun berjalan dengan tampang dingin seperti biasa, mereka di daftarkan mejadi siswa kelas akhir dengan identitas palsu tentu saja.
Renjun tidak bersama mereka, pria cantik satu itu ada di kelas sebelas sedangkan Chenle di kelas sepuluh. Kenapa begitu?
Karena terget mereka ada di sana.
"Halo namaku Lee Donghyuck salam kenal."
"Namaku Xiaojun salam kenal." Mereka mengenalkan diri di kelas baru yang akan mereka jalani selama tiga bulan kedepan sampai persiapan para hyung selesai.
Haechan memutar bola matanya malas melihat seisi kelas, sekalipun ia sedikit tertarik saat matanya menatap Mark si targetnya karena harus ia akui bocah itu ternyata lebih tampan saat di lihat langsung dibandingkan di foto. Tapi tetap saja ia benci melakukan semua ini.
"Yak, Haechan kendalikan ekspresimu." Haechan melirik dan megangguk kecil pada kamera cctv di sudut atas ruangan mendengar Doyoung mengomel dari earphone transparan di telinganya.
"Baiklah kalian boleh duduk." Walikelas mereka menyudahi pertanyaan para muridnya karena tidak ada satupun yang di jawab oleh Dejun maupun Haechan.
Mereka berdua duduk bersisian satu meja, tepat di depan kedua incarannya, mengabaikan tatapan para murid yan masih menatap mereka tertarik terutama Hendery yang tampak sangat penasaran pada Dejun sejak bocah itu masuk.
................................
"Halo namaku Xiao Renjun, salam kenal." Renjun tersenyum tipis seperti biasa yang ia lakukan untuk menarik perhatian siapapun, pria mungil itu mempelajari semuanya dari awal beberapa minggu belakangan sebelum menjadi murid sekolah ini.
Renjun di temukan Ten saat kebakaran rumahnya enam tahun lalu dengan keadaan yang sangat mengerikan, luka bakar di sekujur tubuhnnya, Renjun di selamatkan sebelum ia benar-benar mati dan sejak saat itu ia tidak pernah sekolah tapi berkat didikan Taeyong dan Ten ia yang memang jenius bisa menjadi sangat lihai saat bertarung dan ekspresinya tidak pernah berubah dari tatapan dingin dan seringai setan.
Makanya saat ia harus masuk sekolah ia belajar bagaimana mengatur ekspresinya juga sikapnya karena dua orang yang akan menjadi tagetnya saat ini sangat di manjakan oleh ayah angkat mereka, jadi Renjun tidak boleh semengeikan biasanya.
Ia menjawab beberapa pertanyaan para gadis dan murid laki-laki di kelasnya dengan senyum ramah yang terkesan sperti malaikat. Hingga Jeno dan Jaemin menatapnya tertarik dan itu membuat Renjun tersenyum, rencana awalnya berhasil.
"Baiklah kau boleh duduk." Renjun mengangguk dan duduk di samping seorang gadis bernama Yeji. Mengabaikan tatapan Jeno dan Jaemin yang tidak lepas dari setiap pergerakannya.
Memang rencana mereka, keempat orang yang harus bisa menjadi umpan menarik perhatian kelima anak konglomerat incaran mereka.
...............................................
"Halo, namaku Xiao Chenle salam kenal." Chenle terenyum lebar saat memperkenalkan dirinya dengan riang berbanding terbalik dengan rasa muaknya mengingat seberapa parah dulu ia dibully saat masih sekolah.
Ini semua demi berlian. Rapalnya dalam hati.
Oh ya, kenapa ia dan Renjun harus menggunakan marga keluarga Dejun saat ini adalah rencana Winwin. Dejun adalah satu-satunya anak yang kabur dari rumah sebuah keluarga kaya dan bergabung dengan mereka.
Keluarga bocah itu di Cina hanya mementingkan bisnis mereka dan tidak terlalu ambil pusing dengan keadaan keluarga jadi menambahkan data palsu dalam keluarga itu untuk beberapa bulan tidak akan berpengaruh apa-apa bagi keluarga Dejun, toh pria itu sendiri pun tidak peduli. Mereka butuh penyamaran asli juga bukan.
Chenle melirik Jisung dan langsung berbinar saat matanya besirobok dengan netra kelam bocah itu. Matanya bersinar seperti black diamond tapi dengan sorot lugu yang benar-benar membuat Chenle gemas.
"Aku tahu yang kau pikirkan, kau harus menahannya Chenle-ya." Itu Jungwoo, dan Chenle menyeringai melirik cctv. Ini akan jadi misi yang menarik, sangat menarik.
FIN
Ceritanya muncul sendiri di otakku karena ngeliat mv reguler, go, take off sama superhuman jadilah work ini muncul.
skemanya udh aku bikin sampe akhir tapi belum mau ku seriusin banget karena Bestfriend sama Corvin Academy belum kelar.
kalau responnya bagus nanti kapan-kapan ku drop lagi hehe.
hope you guys like it
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
ФанфикKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔