Fiver -- Yuwin

2.5K 232 2
                                    

"Aaaaa," Dong Siceng, anak laki-laki imut itu sedang menyuapi bayi besarnya.

Pria Jepang yang di juluki si mesum di gengnya yang sedang sakit. Dan sifat manjanya bertambah berkali-kali lipat dari saat ia sehat.

Makanya Winwin bilang dia bayi besar.

Seperti sekarang ini, isi mangkuknya baru berkurang empat sendok tapi Yuta sudah merengut menolak makan lagi.

"Kau bisa makin sakit jika tidak mau makan." Winwin meletakan tangannya di pipi pria Jepang itu. Mengecek suhu tubuhnya

Masih panas.

"Tidak mau." Yuta cemberut seperti anak kecil. Jika Johnny atau Jaehyun melihatnya dia sudah pasti habis di timpuk.

"Lalu maumu apa?"

"Tangan," Winwin bingung, tapi ia tetap mengulurkan tangannya.

Selanjutnya, tangan mungil itu di tarik membuat Winwin jatuh menimpa kekasihnya. "Aku mau ini,"

"Kalau nanti aku ikutan sakit bagaimana?" Winwin mendongak, merasakan suhu nafas pria mesum itu yang lain dari biasanya.

"Aku ini demam sayang, bukan flu. Jadi tidak menular."

"Tapi kata Doyoung hyung,"

"Apa katanya?"

"Kalau dekat-dekat orang sakit nanti sakitnya pindah padaku." Raut polos itu membuat Yuta ingin sekali menciumi seluruh wajahnya.

"Winwin-ah,"

"Apa?"

"Aku ingin menciumu." Bisa kalian bayangkan wajah mesum orang sakit ini sekarang.

"Tidak mau." Winwin berusaha untuk bangkit tapi karena terus di tahan, akhirnya ia hanya bisa duduk di atas perut Yuta.

"Kenapa?" Yuta melipat kedua tangannya di belakang kepala. Melihat Winwin yang seperti ini membuatnya hampir lupa kalau dia sedang sakit.

"Terakhir kali kau menciumku, kau merobek baju kesayanganku."

"Tapi kan sudah ku ganti."

"Dengan warna yang berbeda," Winwin menatap sebal orang yang ia duduki ini.

"Yang jelas kan sudah ku ganti."

Winwin memanyunkan bibirnya kesal, berdebat dengan Yuta selalu membuatnya lebih kesal di banding berdebat dengan ibunya.

Yuta melihat itu, dan ia sudah cukup menahan instingnya sejak tadi.

Pria Jepang itu bangkit, mengabaikan pening yang langsung menyerangnya, meraih tengkuk si manis dan melumatnya.

Ibu jari tangan yang satunya mengusap pipi tirus itu. Menyadarkan dan mengisyaratkan kekasih mungilnya untuk membalas ciumannya.

Sampai bibir mungil tebal itu membalas lumatan kekasihnya, pelan namun bisa menimbulkan sensasi kecanduan bagi Yuta.

Yuta membalik posisi, kini ia yang menindih tubuh mungil Winwin tanpa melepas bibir manis dan lembab itu darinya.

Jari-jari Winwin bergerak mengusak rambut tebal kesayangannya, meremas rambut itu. Meluapkan nikmat sensai yang ia dapat.






Johnny datang, awalnya ia ingin berteriak saat masuk ke kamar temannya itu namun tidak jadi. Melihat apa yang tersaji di dalam kamar dengan pintu terbuka lebar.

'Dasar ceroboh'

"Kenapa kau di sini kenapa tidak ma--"

"Sssst!" Johnny menempelkan telunjuknya di bibir, mengentikan protes Jaehyun dan Taeil lalu kembali menatap tontonan di sana.

"Shit." Jaehyun menahan suaranya agar tidak berteriak.

"Dia itu sakit atau bagaimana?"

Jaehyun dna Johnny mengangguki ucapan Taeil.

"Tidak ada orang sakit yang bisa seperti ini." Ujar Jaehyun

"Sedang apa kalian di sini?" -Doyoung

"Kenapa ekspresi kalia begi--YAAAK NAKAMOTO." Satu buah apel sukses menghantam kepala Yuta. Timpukan seorang Lee Taeyeong memang tidak pernah meleset.

Alhasil, Winwin mendorong Yuta cukup kuat sampai si mesum itu jatuh ke lantai kamarnya.

"Awww, Winwinaaaaah." Semua orang di sana mengerut jijik mendengar rengekan Yuta.

"Ugh, maafkan aku, sudah ku bilang kan tidak boleh."

Setelah Winwin membantunya kembali tidur dengan rapi. Para tamu masuk ke kamarnya dan Taeyeong mulai menceramahi Yuta.

"Kau beruntuk sedang sakit sekarang, jika tidak sudah ku kuliti tubuhmu seperti apel ini." Taeyeong menjejalkan apel potongannya ke mulut Yuta.

"Yak, aku sedang sakit."

"Orang sakit tidak mungkin mampu mencumbui pacarnya dasar bodoh." Satu lemparan bantal sofa dari Doyoung mendarat mulus di wajah Yuta.

Ia memeluk Winwin posesif, menatap tajam pelaku pencabulan di ranjang sana.

"Kau hampir melukai bayiku." Elusan sayang di kepala Winwin yang habis mengeluh bibirnya ngilu karena ciuman Yuta terus berlanjut.

"Sejauh mana yang ingin kau lakulan?" Johnny menatap sahabatnya yang terbaring lemah dari kusen jendela.

"Tentu saja sampai ke--" Tatapan membunuh Taeyeong dan Doyoung membuat mulut Taeil langsung bungkam.

"Ah sial, kenapa kalian ke sini sih?"

"Tentu saja menjengukmu bajingan." Tenang saja, separah apapun umpatan Jaehyun tidak akan ada yang ambil pusing.

"Ck, rencanaku hampir berhasil jika kalian tidak datang."

"Seharusnya kau bersyukur kami datang sialan." Kali ini Taeyeong menjejalkan dua potong apel di mulut Yuta sekaligus. Agar bocah itu berhenti mengeluhkan hal tadi.

Dan berakhir ceramah panjang dari Taeyeong tentang banyak hal. Gurauan-gurauan gombal namun garing dari Johnny. Juga cerita polos kekasihnya yang semakin hari semakin manis itu tentang banyak hal.

'Yeah, hari yang hebat.' Rapal Yuta dalam hati setelah tadi baru saja tersedak biji Jeruk dari Taeyeong.

























Sefruit keheranan NCT tentang Ls mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sefruit keheranan NCT tentang Ls mereka.

Have a good day Guys

NCT + ONESHOOT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang