09 Kebahagiaan

10.7K 794 31
                                    

Setelah dari taman, kedua namja tersebut langsung menuju ke mobil mereka untuk pulang.

Di tempat lain terlihat seorang namja yang sedang mengawasi kedua namja yang tadi ada di taman itu

Tidak lama datang tiga orang pemuda yang mengganggu jimin tadi dan langsung menghampiri seorang namja yang mengawasi pasangan jikook itu.

"Maaf tuan, kami tidak berhasil membawanya karena dia di selamatkan oleh pria itu"

Seru seorang pemuda satu pada sang namja tampan dan tinggi tersebut yang berada di dalam mobilnya

"Ya tuan, kami bahkan babak belur di tangannya"

Tambah seorang pemuda satunya lagi.

"Brengsek!! Kalian memang tidak becuss mengerjakan tugas yang semudah ini! Apa harus aku yg turun tangan?!!"

"Maa..maaf tuan"

"Cepatt pergi kalian!! Aku muak melihat muka tersakiti kalian itu!"

Dan akhirnya tiga pemuda tersebut langsung berlari kemudian pergi dari  namja tampan dan tinggi itu.

Mark, dia adalah dalang dari kejadian tadi. Dia yang menyuruh tiga orang pemuda itu untuk mengganggu jimin.

Dia juga yang dari tadi mengawasi gerak gerik jungkook dan jimin sejak kedatangan mereka di taman itu.

"Baiklah jungkook-shi! Aku sudah menemukan kelemahan mu, dan kau harus bersiap-siap terhadap serangan tiba-tiba yang akan datang padamu dan namja bodoh itu nanti" ucapnya dan langsung meninggalkan lokasi tersebut dengan mobil mewahnya

.
.
.
------------------


Seoul, 19.00 p.m

*Restaurant

Besok malamnya sesuai omongan jungkook kemarin, dia dan keluarganya makan malam bersama keluarga park (lagi) tapi saat itu jimin tidak ada.

"eomma, jimin dimana?"

"Dia akan menyusul kook, dia tadi susah sekali di bangunkan"

"Apa jungkook jemput saja?"

"Boleh, silahkan saja"

"Baiklah, jungkook pergi dulu. Permisi semua"

Setelah pamit pada semua orangtuanya dan orangtua Jimin, jungkook langsung pergi dan memasuki mobilnya secepat mungkin.

Kemudian Langsung mengendarai mobil itu menuju ke rumah jimin.

Saat di perjalanan, jungkook langsung menelfon jimin untuk memastikan bahwa jimin masih ada di rumah.

"Yeoboseyo?"

"Kau dimana?"

"Di rumah"

"Hah baguslah, tunggu aku. Aku menuju kesana sekarang"

"Eh? Untuk apa?"

"Menjemputmu, diam dan tunggu saja"

"Tap-"

Tut...tut..tut..

Sebelum Jimin menyelesaikan omongannya di telfon, jungkook langsung memutus sambungan itu secara sepihak karena dia tidak mau mendengar penolakan Jimin lagi.

BOSS!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang