“Jungkook-ah~ aku ingin pulang! Pulang! Aish”
Sudah dari beberapa jam yang lalu Jimin merengek terus seperti itu. Jungkook saja sampai di buat pusing karena rengekan dan permintaanya untuk pulang ke rumah.
"Baby kata dokter kamu pulangnya besok bukan sekarang"
"Tapi aku maunya sekarang"
"Kata dok-" belum sempat melanjutkan kata-katanya tiba-tiba Jimin Langsung menyela
"Ya! Kata dokter kata dokter dan kata dokter, dengerin dokter aja terus. pacarmu siapa? Dokter?!" Respon Jimin dengan kesalnya
Jungkook langsung mengusap seluruh wajahnya, sesungguhnya Jungkook sudah capek mendengarkan rengekan Jimin ini tapi dia bisa apa selain menenangkan kekasihnya itu.
Jungkook yang tadinya sedang mengupas buah untuk Jimin akhirnya menyerah juga dan menuju ke ranjang kekasihnya kemudian memberikan pengertian padanya.
"Baby, kamu emang harus dengerin kata dokter, kalo kamu gk nurut ya kamu bakal disini terus. Jahitan bekas kemarin belum sepenuhnya kering sayang makanya kamu belum boleh pulang hari ini"
Jimin tidak merespon. Wajahnya di tekuk dan tangannya di lipat di depan dada.
Jungkook yang melihat raut kesal di wajah Jimin itu hanya bisa menghembuskan nafas pasrahnya saja. Jika sudah seperti ini, Jimin pasti tidak akan merespon apapun kalau Jungkook berbicara padanya."Jangan kesal seperti itu Jiminie, ini aku udah kupasin buah buat kamu. Makan yaa" bicara Jungkook dengan nada sehalus mungkin
"Gk"
"Makan yaa baby" bujuk Jungkook lagi
"Gk mau, jangan maksa!"
"Yaudah kalau kamu gk mau nurutin apa kata dokter, kamu nurut apa kata aku aja ya? Kita pulangnya besok jangan sekarang. Nanti kalo kamu nurut sama aku, minta apa aja aku beliin deh"
"Gk mau, maunya pulang!"
"Terserah kamu!" Respon Jungkook dengan nada sedikit membentak
Memang benar kata orang jika sabar manusia juga ada batasnya dan sekarang kesabaran Jungkook sudah habis. Buah yang tadinya ingin dia berikan pada Jimin langsung di letakan begitu saja di atas meja dekat ranjang Jimin sedangkan dirinya menuju ke sofa yang ada di ruangan itu.
Saat mereka berdua terdiam, tiba-tiba pintu ruangan Jimin di buka dari luar dan masuklah dua orang lelaki tampan dan tinggi kemudian satu lelaki manis yang terlihat pendek sama seperti Jimin
"Kook Jim kalian sedang apa?" Tanya Namjoon dengan raut bingung yang tergambar jelas di wajahnya
"Tidak sedang apa-apa hyung" jawab Jungkook dengan datar
"Eoh? Kau kenapa? Kenapa kalian duduk berjauhan?" Tanya Yoongi yang mengamati gerak gerik diantara Jimin dan Jungkook itu
"Tidak apa-apa Yoong. oh ya aku titip Jimin sebentar ya, Aku mau cari angin di luar. disini terasa sangat gerah" bicara Jungkook dengan nada sindiran dan raut wajah datarnya
"Loh kook? Kook! Mau kemana kau?"
Jungkook pergi begitu saja melewati mereka semua.
Akhirnya ketika pintu ruangan itu sudah tertutup rapat, mereka bertiga yang baru datang tersebut langsung menatap Jimin untuk meminta jawaban"Aku hanya ingin pulang hyung tapi Jungkook memarahi ku" jawab Jimin dengan kepala yang di tundukan
"Tentu saja Jungkook marah, bagaimana bisa permintaan konyolmu itu keluar dari mulutmu hah? Coba lihat kembali bekas jahitan mu itu, belum kering semua Jimin! " Ucap Yoongi menasehati
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS!!
Fanfictionsepenggal kisah park jimin, namja manis yang di jodohkan orangtuanya dengan namja tampan bernama jeon jungkook seorang kepala mafia yang di takuti di seoul.