Chapter 4 {Thankyou, Luna!}

6.2K 559 9
                                    

"Assalamualaikum!"

Gue baru pulang dari cafe. Dan gue sampe di rumah sebelum Maghrib.

Gue bawa kunci, jadi gue gak perlu teriak teriak manggil Jihan buat bukain pintu.

"Waalaikum salam!"

Jawab Mama yang lagi duduk di ruang tamu.

"Jihan dimana, Ma?"

"Ada kok di kamarnya, dia lagi main Hp palingan. Kenapa?"

"Ooh enggak, Ma! Cuma nanya aja."

Mama pun mengangguk denger jawaban gue.

Gue berniat jalan ke kamar gue, tapi gue tiba tiba mengurungkan niat itu.

"Apa gue cerita aja ya sama Mama?"

Ucap gue dalam hati.

"Ceritain aja deh ya."

Gue akhirnya balik ke ruang tamu dan langsung duduk di sebelah Mama.

"Ma? Hehehe.."

"Kamu kenapa? Kok senyum senyum sendiri?"

"Aku mau cerita. Jadi aku ditawarin kerja di perusahaan milik temen Papanya Luna."

"Trus keputusan kamu gimana?"

"Ya, aku mau lah, Ma. Aku gak mau nunda nunda buat cari kerja lagi. Lagi pula aku pengen banget bikin Mama sama Jihan bahagia."

Gue liat ekspresi wajah Mama kaget dan seneng banget.

Gue jadi ikut seneng ngeliatnya.

"Alhamdulillah, jadi kapan kamu mau mulai kerja."

"Insyaallah hari Senin nanti aku bakal langsung ke perusahaannya, doain Dami ya, Ma!"

"Tentu saja, sayang. Mama bakal selalu doain anak Mama."

Gue meluk Mama dan Mama juga meluk gue balik.

--------

Gue abis sholat Isya sama Mama.

Gue balik ke kamar dan langsung ganti baju tidur.

Gue jalan ke arah kaca dan mulai nyisir rambut gue yang panjang ini. Trus gue nyepol rambut gue.

Abis itu gue langsung lompat ke kasur tercinta dan langsung rebahan.

*TingTungTangTingTungTang

Hp gue tiba tiba bunyi. Ada notifikasi panggilan video dari Luna.

Ya elah gue udah ngantuk gini, mata juga udah beler, masih sempet sempetnya dia nge vidcall.

Gue pun menggeser tombol hijau.

Gue pun menggeser tombol hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] Boss SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang