Chapter 30 {Broken Heart}

3.6K 345 7
                                    

Gue melotot seakan gak percaya dengan apa yang gue lihat sekarang.

Si jablay itu ternyata ngikutin gue dan Pak Seungcheol sampe ke Jakarta.

Dada gue sesak. Kaki gue lemes. Gue rasanya udah gak berdaya lagi. Gue rasanya pengen nangis sejadi jadinya.

Gak. Gue gak percaya. Gue harap ini semua cuma mimpi.

"P-pak S-Seungcheol.." ucap gue lirih dengan suara pelan, yang gue yakin Pak Seungcheol pasti bisa mendengarnya.

Kedua manusia itu menoleh ke arah gue dengan wajah yang amat sangat terkejut. Terlebih lagi dengan Pak Seungcheol.

"D-Dami..?" ucap Pak Seungcheol dengan suaranya yang bergetar.

"J-jadi selama ini kalian masih..hiks.." ya. Gue gak bisa nahan semuanya. Gue menumpahkan air mata gue didepan Pak Seungcheol dan Mba Nayoung.

"D-Dami, ini gak seperti yang kamu lihat! Kamu salah paham!!"

"BOHONG!!" teriak gue sehingga membuat Pak Seungcheol sedikit tersentak.

"Salah paham gimana sih? Udahlah, kamu jujur sekarang. Kamu masih cinta kan sama aku?" tanya Mba Nayoung dengan nada yang jijik buat didenger.

"Heh dengerin saya ya!! Saya gak pernah 0,1% pun cinta sama kamu! Dan saya gak pernah mau kalau orang tua saya menjodohkan kita. Karena apa? Saya tahu kamu itu gila harta!! Sekarang mending kamu keluar dari kantor saya!!" bentak Pak Seungcheol pada Mba Nayoung.

"T-tapi kan Cheol kamu bilang kamu masih cinta sama aku. Trus kamu bilang sebenernya kamu tuh kepaksa nikah sama si bocah ini.."

"Kamu gak usah fitnah fitnah saya! Keluar dari kantor saya!! Saya gak mau liat kamu ganggu hidup saya lagi!!"

"Udah Pak!! Dia gak berhak keluar dari sini. Saya yang berhak keluar. Jadi silahkan lanjutin acara kalian berdua! Hiks.." ucap gue.

Gue keluar dari ruangan sambil nangis. Gak peduli dengan karyawan karyawan yang natap gue dengan bingung.

"Lho Dami? Lu kenapa?! Kok lu nangis?!?!" ucap suara itu.

[✔] Boss SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang