Ragaku jauh, begitupun ragamu
Jiwamu terasa jauh, entah dengan jiwakuRibuan kupu-kupu mengepak hebat di perutku
Selalu seperti itu setiap kali aku membaca pesanmuMeski sudah berulang-ulang kali
Aku akan tetap kembali tertawa
Aku akan tetap kembali tersenyum
Aku akan tetap gembiraBeberapa kali kecewa menyapa
Tapi aku masih belum beranjakMasih di sini, di tempat yang sama namun di waktu yang berbeda sepertimu
Ribuan kilo jarak terasa dekat
Dekat untuk siapa?
Dekat untukku atau untukmu?Satu rembulan telah berlalu
Dan aku melewatinya denganmu
Entah hanya aku yang merasa bahagia
Atau kau pun samaWaktu memang tidak pernah salah
Dia memberikanku sebuah ruang untuk menyapa
Menyapa siapa?
Menyapa kamu tentunyaMungkin jika bukan aku yang memulainya
Kita akan tetap jadi kawan dalam satu ruang diskusi
Kawan yang hanya membagi portable devices format jika ada yang meminta
Iya kan?
Iya, anggap saja begituPerihal rasa
Ternyata dia muncul demikian cepatnya
Hanya saja waktu membuatku terlambat untuk menyadarinyaWaktu memberikanku ruang untuk membuka lembar demi lembar baru
Dengan siapa?
Entahlah, denganmu mungkin
Mungkin
Yaah, mungkinWaktu juga banyak memberikanku cerita baru
Tentang siapa?
Tentangmu
Tentangmu yang kian lama kian membuatku menepi
Setelah sekian lama terombang-ambing dengan sang badaiAku menemukanmu sebagai dermaga
Dermaga yang ternyata di balik suasana kakunya
Menyimpan berjuta kejutan yang membuatku terpana
Mendadak aku ingin tetap tinggal
Tidak ingin lagi berlayarNamun rencana yang Maha Kuasa, siapa yang tau
Jadi, selama aku tinggal
Bisakah kau tetap memberikanku kejutan?
Bisakah kau tetap mempertahankan rasa bahagiaku?
Bisakah kau tetap memberikanku rasa nyaman yang tak dapat ku temukan pada dermaga lain?
Jawab aku!
Bisakah?
Aku berharap kau tetap bisaNamun kembali ku ucapkan, rencana sang Maha Kuasa lebih hebat dari segalanya
Seperti katamu, jika kita adalah dua insan yang di ijinkan bersatu
Maka sejauh apapun jarak yang harus di tempuh
Hatiku maupun hatimu tetap akan menyatuPerihal waktu, tempat, dan keadaan
Cukup serahkan pada-Nya
Dia yang lebih tau segalanyaNamun jika kita hanya sepasang insan yang di beri waktu untuk saling mengenal tanpa mengikat
Maka jangan pernah membenci keadaan kacau yang akan timbul pada waktunyaJangan membenciku
Jangan menjauh dariku
Dan jangan hancur di hadapankuJangan lalukan hal yang membuat aku mau pun kamu terluka
Karena sejatinya
Meski nanti kita tak bersama
Rasa itu akan tetap ada
Dia tetap merasakan lara
Lara yang entah sampai kapan sembuhnyaAku tidak sepertimu
Yang dalam sekejap mampu mengembalikan keadaan kacau yang kau alami
Yang dalam sekejap mampu mengabaikan jutaan rasa sakitAku tidak sepertimu
Aku tetaplah aku
Di balik semua topeng ekspresi bahagiaku
Aku punya banyak lukaNamun, aku takkan peduli dengan diriku
Aku akan terus hidup bahagia
Dengan atau tanpa dirimu
Dan kamu pun harus tetap melanjutkan hidupmu
Dengan atau tanpa dirikuJika aku dan kamu bukan sepasang insan yang di takdirkan untuk bersatu
Semua ku atas dasarkan pada jika
Karena banyak duga yang membuat ragu itu menyelinap
Ragu untuk tetap menyukai sosokmuKarena aku jauh dari kata gadis sempurna
Aku jauh dari kata gadis yang pandai dalam segala hal
Aku jauh dari kata gadis yang di inginkan kaum adamAku dengan senyapku
Aku dengan sepiku
Aku dengan heningku
Aku dengan perasaankuTak pernah ada yang mengusikku sehebat caramu
Mungkin ada, tapi waktu tak mengijinkan aku untuk tetap mempertahankan rasaku untuknyaWaktu memberikanku banyak pilihan perjalanan
Dan aku memilih berjalan menujumu
Jika di tengah jalan nanti hatimu masih terus meragu
Aku akan tetap berjalan ke arahmu
Bukan sebagai diriku yang memperjuangkanmu
Tetapi sebagai diriku yang akan tetap menemanimuSumpiuh, 12 Juli 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Poetry
PoetryBaca aja dulu, kali aja suka. Kasih bintang biar gelap rada terang. Hai sayang♡ Kapan pulang? 10 Jun - 3 August 2018