Bilik-bilik itu tertawa mengejekku
Sedang aku hanya mampu terpaku
Di hujani ribuan memori tentangmu
Seribu bahasaku tertelan bisuMasa laluku penuh tentangmu
Tentang kita yang selalu bertemu tiap waktu
Tentang senda dan gurau bersamamu
Tentang cerita-cerita dari bibirmuBilik-bilik itu menyimpan semua ceritaku
Cerita tentang bagaimana aku di lahirkan
Cerita tentang bagaimana aku di besarkan
Cerita tentang bagaimana aku di tinggalkanHitam putih kini memenuhi hidupku
Tiada warna lain yang mampu menggantikan warna itu
Aku tertawa hampa sendiri
Menatap jutaan memori yang masih enggan bergantiAku di dekap kekosongan
Di kecup kehampaan
Dan di bahagiakan oleh kesepianTidakkah kalian merasa iba?
Akan diriku yang terjatuh menggapai harap
Aku rindu di dekap hangatnya keluarga
Tidakkah kalian rasa hal yang sama?Ayah, ibu
Dengarlah bisikku
Aku rindu
Bisakah kalian mendengarku?Kenapa di antara berjuta bahagia yang ku punya
Kalian merenggutnya dengan paksa
Tidakkah kalian rasa ini semua salahAku hanya seorang anak belia
Kenapa kalian tinggalkan demi harta?
Kenapa kalian tinggalkan demi wanita?
Kenapa kalian tinggalkan demi dunia?Harus jadi apa aku esok?
Ketika dunia mencemoohku
Ketika dunia menjatuhkanku
Ketika dunia mengucilkankuHarusnya ada kalian!
Kalian yang mendekapku erat
Mengecupku dengan penuh hangat
Dan memberiku banyak semangatTapi apa?
Aku hanya mampu menangis sendirian
Kala malam dengan jutaan bintang datang
Terduduk bersama kekosonganSumpiuh, 28 Juli 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Poetry
PoetryBaca aja dulu, kali aja suka. Kasih bintang biar gelap rada terang. Hai sayang♡ Kapan pulang? 10 Jun - 3 August 2018