11. Akan Berlibur ke Jeju

297 55 9
                                    

Tanpa mengetuk pintu atau permisi,  kepala mungil Jinyoung menyembul di balik pintu yang memang sudah terbuka. Definisi kelucuan tersendiri bagi Suzy yang tidak sengaja melihatnya. Kalian ingin melihatnya juga? Silahkan bayangkan sendiri. HAHAHAH.

"Kakak sedang apa?"

justru si laki-laki yang bertanya. Kemudian berjongkok di samping kakaknya yang sibuk berkutat dengan sebuah koper.

"Eh? Kau belum tahu ya?"

Jinyoung menggeleng pelan, namun surai hitamnya ikut bergoyang.



"Aku mendapat hadiah tiket liburan ke Jeju, Jinyoung!"

Binnie berteriak semangat. Pipi kenyalnya terangkat, dan itu lucu sekali. Membuat Jinyoung ingin tertawa.


"Waahh.. waah! Kakak beruntung sekali.. Kapan kakak berangkat?"

"Hari Jumat, tiga hari lagi.. Kau mau ikut, Jinyoung?"

"Hah? Aku?" Jinyoung sedikit terkesiap mendengar jawaban kakaknya. Jari telunjuknya ia gunakan untuk menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kau. Kakak mendapatkan dua tiket gratis loo, dan sebenarnya.. Tadinya kakak ingin mengajak Kak Suzy.. tapi dia--"

"Aku ada kunjungan ke Pabrik Jelly... dengan murid-murid di sekolah." Suzy tersenyum. "Acaranya tiga hari, dan Hari Jumat Kakak harus berangkat. Jadi yaa.. tentu saja kakak tidak bisa ikut bersama Binnie, meskipun kakak sendiri juga ingin ke Jeju.."

"..ngomong-ngomong, mengapa kau memakai masker?"

Pertanyaan yang sama. Dijawab dengan jawaban yang sama pula oleh Jinyoung.



"Jadi Jinyoung mau ikut Binnie tidak?"

Ditanyai seperti itu, Jinyoung justru bungkam. Ia belum menjawab pertanyaan itu meski 120 detik telah berlalu. Jari tangannya justru usil menggesek satu sama lain.

Apa? Apa yang sedang Jinyoung pikirkan?


"Oiy, tidak perlu sedih begitu..."

Suzy ikut duduk di karpet asal demi mendekatkan posisinya dengan si-adik-yang sekarang sedang dalam keadaan aneh. Menyisir helaian hitam itu dengan kelima jarinya. Helai demi helai yang terasa begitu ringan dan halus; mirip bayi.

"...aku tahu kau pasti sedih karena teringat Mama dan Papa.. Hmmm. Tujuh tahun yang lalu kita semua pergi ke Jeju untuk liburan, kan? Benar-benar bersama."

Suzy masih bermain-main kecil dengan rambut Jinyoung.


Bugh!

Hingga sebuah suara bantal melayang dan jatuh merusak suasana. Itu Binnie yang melakukannya. Melempar bantal ke arah Suzy yang sedang asyik bernostalgia tentang kedua orang tua mereka.

Hei! Jangan salahkan Binnie yang melempar bantal! Ia hanya tidak ingin Suzy berlarut dalam peristiwa kelam itu.


"DASAR KAU!" Tapi Suzy tetaplah seorang Suzy. Kakak dengan emosi lucu yang membuat adik perempuannya begitu senang menggodanya.



"Jinyoung.. ikut ke Jeju ya?"

Binnie bertanya atau ekhm, lebih sangat tepatnya mengajak dengan cara yang tidak langsung. 

Si satu-satunya laki-laki di situ dengan berat kepala, eh, berat hati, menggeleng pelan. Di balik masker hijau yang ia pakai, bibirnya ia gigit pelan sendiri.

"S-sepertinya, aku tidak ikut kak.. Sekarang aku sedang tidak enak badan, dan beberapa hari ke depan juga ada ulangan akhir semester."

Jinyoung tidak berbohong. catat! Jinyoung tidak berbohong. Ia memang sedang sakit dan dua hari lagi ujian mulai dilaksanakan. Tapi mengapa wajah yang separuhnya tertutup masker itu menyemburkan gelagat kegugupan?

"Ah.. begitu ya.." Binnie menghentikan aktivitas melempit pakaian, sampai akhirnya ada sebuah lampu di dekat kepalanya. Ekhm, maksudnya ia punya ide.

"Ikut ujian susulan saja bagaimana?"

"Hmmm.. Aku tidak ingin ikut susulan, kak. Karena pasti lebih susah kalau ingin mencontek. hehehe." Jinyoung tertawa; hambar.

"Ya.. mau bagaimana lagi. Baiklah kalau kau tidak ikut. Kakak akan mengajak teman kakak saja."



Dan Jinyoung masih tertawa hambar. Kata-kata yang ia ucapkan beberapa detik lalu masih menempel sempurna pada ingatannya..

Hmmm.. Aku tidak ingin ikut susulan, kak. Karena pasti lebih susah kalau ingin mencontek. hehehe.

hehehe.

Tidak ingin mengikuti ujian susulan karena susah mencontek? Memangnya mau minta jawaban pada siapa? Teman? Teman yang mana? Ia tak punya teman selain Guanlin di sekolahnya. Dan sayangnya, ruang ujiannya dengan satu-satunya teman yang ia miliki adalah berbeda. Ah, Jinyoung memang kurang beruntung...


 Ah, Jinyoung memang kurang beruntung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yieheheheh..
Sesuai judulnya gaes, cerita ini masih cerita winkdeep. Meskipun ya.. selingannya banyak 😂😂😂.

Sampai bertemu di chapt depan 💖💕




GOING CRAZY •bjy pjh•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang