15. Susu Pisang

314 45 9
                                    


"Selamat datang, Jihoon hyung..."

Hari itu adalah kali pertama Jihoon menginjakkan kaki di rumah Jinyoung. Bukan hanya menginjakkan kaki, tapi ia benar-benar masuk di kediaman Jinyoung. Dan senyum indah terukir pada masing-masing individu. Pasalnya, bukankah  kedua kakak Jinyoung telah memberi garis batas antara mereka? Jangankan untuk berbicara, bertemu saja seharusnya mereka tidak boleh..

Sebut saja mereka bandel, yang penting mereka bahagia.. Teman dari kecil yang bernasib sama tidak seharusnya memiliki garis, batas, tembok, atau apapun itulah yang menghalangi persahabatan mereka.

Konyol. Tidak, ini tidak konyol. Kalian lah yang konyol karena senyum-senyum begitu.. memikirkan akhirnya Jinyoung dan Jihoon dapat sedekat ini. Dekat? Kata siapa! Dasar winkdeep shipper!



***



"Young, kau sudah suka susu pisang?"

Tanya Jihoon setelah membuka kulkas, ia menemukan ada tiga pack susu kuning di dalamnya.

Jinyoung yang sedang asyik bermain ponsel di kursi makan menengok ke arah Jihoon.  "Tidak. Aku masih tidak suka susu kuning itu. Baunya terlalu menyengat."  Jinyoung mengkibaskan telapak tangannya di depan hidung--seakan bau minuman yang kuat itu benar-benar menganggunya.

Uh, apa Jinyoung terlalu berlebihan?

Merasa tidak percaya, Jihoon mengambil satu pack susu berisi 6botol dan mengarahkannya ke meja depan Jinyoung. "Lantas mengapa membeli sebanyak ini?" .

"Ah itu... hehehe." Si-yang lebih muda menggaruk tengkuknya. "Itu untuk hyung.. Hyung kan suka sekali susu pisang."

"Eh?"



Sekelebat memori Jihoon saat akan pergi ke rumah Jinyoung beberapa saat yang lalu muncul kembali. Dimana ia akan memasukkan susu pisang ke keranjang, tapi berakhir dengan ia kembali meletakkannya ke dalam kulkas--tidak jadi membeli. Tapi sekarang, Jinyoung dengan segala kepeduliannya membeli minuman itu khusus untuk Park Jihoon. Uh, ehm. Biasa saja ya kalian..

he he he. Wahai Jihoon dan saudara-saudara yang terhormat, Jinyoung itu hanya ingin sekali membuat Jihoon selalu dalam keadaan bahagia, selalu mengusahakan agar Jihoon berjalan di antara bunga apik berwarna-warni. Jadi kalian, berhentilah tersenyum aneh seperti itu..
Mengapa suka sekali tersenyum?


"Mau kuambilkan, hyung?"

"Boleh-boleh."

Satu kebiasaan Jihoon yang masih menempel sempurna di ingatan Jinyoung. Bahwa si-hyung-yang sedikit gemuk itu punya cara unik untuk meminum susu pisang. Tiga botol kecil susu dibuka lalu dituangkan ke dalam gelas bening. Iya, itu kegemarannya, dan Jinyoung masih hafal. Karena itu Jinyoung juga melakukannya, menuangkan dan memberikan satu gelas penuh susu pisang pada Jihoon.


"Thank's, bro."



***



"Hyung, apa menjadi murid tingkat akhir begitu menyulitkan?"

"Tidak juga, sih." Jawab Jihoon seadanya karena masih sibuk melahap sarapan.

"Sungguh, hyung? Tapi bukankah tugas yang menumpuk dan jadwal ulangan benar-benar banyak dan menanti?"

Jihoon meletakkan sendok lalu mengetuk dagunya dengan jari telunjuk--seperti  sedang berpikir. "Emm.. tidak sesulit itu, kok. Asalkan kau punya banyak teman..." Jihoon tersenyum.
Dan Jinyoung terdiam.

"...punya banyak teman itu sangat penting. Teman itu seperti koneksi tugas. Jadi bisa bertukar jawaban untuk tugas maupun ulangan. heheheh." Jihoon tertawa sejenak.

"...temanmu banyak kan, Young?"


DEG!

Jika kau berada di posisi Jinyoung, apa jawabanmu? Berbohong atau jujur? Atau tidak keduanya? atau keduanya?



Kikuk. Bodoh. Tersudut.  Sebenarnya bukan niat Jihoon untuk menyidir-menyakiti--menghina si adik kelas yang ehm, sebenarnya tidak memiliki teman. Hanya saja secara tidak sengaja, pertanyaan itu seperti menyinggung Jinyoung. Oh, jangan salah sangka.. Jihoon bahkan sama sekali tidak tahu soal Jinyoung di sekolah.

Melihat Jinyoung yang hanya diam melamun dengan tatapan kosong, Jihoon melambaikan tangannya pelan, "Hey, Jinyoung... kau baik-baik saja?"

Sadar dari pikirannya yang melantur entah kemana, Jinyoung menjawab, "Ah ya.. a-aku punya satu teman baik."

Jinyoung yang pintar . Ia menjawab dengan benar dan tidak berbohong.



"Lai Guanlin?"

"Yops. Benar sekali, hyung."

Jihoon mengangguk pelan. Ia tersenyum tenang. "Aku juga begitu, kok. Temanku memang banyak, bahkan banyak sekali. Tapi aku hanya punya satu yang benar-benar teman baikku. Namanya Woojin."
Mata cerah Jihoon menerawang jauh, seolah sedang membayangkan sosok Woojin--si teman baik.

Dan hati Jinyoung mencelus tiba-tiba. Tidak, iya tidak cemburu atau seperti apa yang kalian pikirkan. Ia hanya... membayangkan rasanya punya banyak teman.



"Sebenarnya aku jarang mengerjakan tugas rumah.." Jihoon terkikik sendiri mengatakannya. "...tapi teman-temanku memberi banyak jawaban dengan sukarela... begitu juga saat aku ulangan dan bla-bla-bla..asdfghjkl."

Suara Jihoon menjadi tidak terdengar jelas di rungu Jinyoung. Si Bae sibuk membayangkan serunya dikelilingi teman yang berbondong-bondong memberinya jawaban untuk tugas banyak yang membingungkan.

"Pasti menyenangkan..." Tanpa sadar Jinyoung tersenyum sendiri.

Namun tiba-tiba bayangan membahagiakan itu sirna.. diganti oleh kenangan buruk mengerikan yang menyakitkan. Menyakiti fisiknya, hatinya..

Saat dimana ia kedinginan diguyur dengan air bermacam aroma berkali-kali bahkan bau sekali, tubuh dan wajahnya yang ungu kebiruan. Juga hatinya yang sakit karena tugas yang sering dirobek.


"A-apa memang begitu menyenangkan, hyung?"

"Tentu saja.. Aku bersyukur karena memiliki teman yang banyak dan baik. Itu membuatku betah di kel--" Jihoon berhenti bicara tiba-tiba.

"Ada apa, hyung?"



Jihoon tidak memberi jawaban. Ia berkedip beberapa kali sambil memegangi kepalanya. Kepalanya terasa berdenyut kencang.

Nnngg.... Nnnggg!!!

Telinganya mendengar dengungan yang memusingkan.


Bruk

Dan pandangan Jihoon benar-benar menghitam sepenuhnya.


"H-hyung? Jihoon hyung? A-apa kau baik-baik saja? Kau bisa mendengarku?"

Namun sayang, Jihoon tidak mendengarnya.



Namun sayang, Jihoon tidak mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayolololo yeayy  💖.
Akhirnya acu update lagii :'')
Doa in bisa sering2 update dan namatin cerita ini yaa 😄

GOING CRAZY •bjy pjh•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang