Di part ini flashbacknya
ala-ala cepet gitu yaa. Jadi kilas balik
Yang sekilas-sekilas gitu. Heheheh.
Mudeng gak? 😅
Aku masih sangat ingat hari itu...
"Pagi, Jinyoungie..."
Dua orang perempuan masuk ke dalam kamar rawat inapku dengan senyum yang terukir di wajah mereka.
Setelah menutup pintu, keduanya menghampiriku yang duduk bersandar sambil membaca novel di senderan kasur. "Sudah makan?" tanya si-yang berambut lebih panjang.
Aku menggeleng, "Belum. Makanan rumah sakit tidak terlalu enak. Rasanya hambar." Aku mengatakannya sembari menunjuk satu nampan berisi makanan yang aku diamkan di atas meja.
"Wah! Kalau begitu pas sekali!"
Ia mengeluarkan kotak sterofom dari kantong plasti yang dibawa. "Kakak membawakan makanan kesukaanmu...tara! Udang goreng mentega!" Ia berseru sembari memberikan kotak makanan itu padaku.
Aku tersenyum kecil. Jujur, aku terharu. "Terima kasih, kak--" Aku menggaruk keningku. "--kak..."
"Kak Suzy." Ia menimpali.
Ah, benar! Orang ini Kak Suzy! Sedang yang sekarang sedang menaruh bunga di vas adalah Kak Binnie.
"Terima kasih, Kak Suzy dan Kak Binnie..."
Aku dinyatakan hilang ingatan...
Hari ini adalah hati ke-4 setelah aku siuman dari kecelakaan yang menutupi kenangan bahagia dan menyedihkanku. Tapi kemudian dokter Lee memberiku sedikit harapan dengan mengatakan..."Ingatan Jinyoung akan segera kembali seiring berjalannya waktu. Tapi jangan dipaksakan, ya..."
Kak suzy dan Kak Binnie selalu menemaniku di rumah sakit, bahkan kadang juga memilih untuk tidur di sini. Tapi... tapi hanya mereka berdua saja.
Suatu hari, aku pernah bertanya...
"Kak, apa mama dan papa tidak akan menjengukku?"
Dan Kak Binnie akan terdiam mendengarnya, sementara Kak Suzy langsung menjawab dengan senyum kecil yang agak dipaksakan, "Apa kau tidak suka jika kakak yang menjengukmu? hm?"
Dan HAHAHAH! Bodohnya aku diwaktu itu! Aku hilang ingatan, kawan! Aku tidak ingat jika Mama tertembak oleh peluru dari pistol paman Kai!
Lalu kemudian sekitar satu bulan, memori-memori kecilku yang hilang mulai kembali dengan perlahan. Seperti ada kepingan puzzle yang siap tersusun benar. Namun sayang, kebenaran memang kadang menyakitkan.
Dimulai dari mengingat bahwa aku dan Jihoon hyung adalah anak panti beruntung yang diasuh. Lalu tentang kenangan bahwa aku dan hyung masih dekat meski kelas kami berbeda tingkatan, hingga hari itu. Hari dimana hyung menjebakku dan membuatku diculik oleh Paman Kai. Lalu papa yang terluka, mama yang tertembak, dan aku yang tertabrak. Hahahah. Jika diingat-ingat dan diperhatikan, bukankah keluargaku sungguh kurang beruntung di hari itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
GOING CRAZY •bjy pjh•✔
Bí ẩn / Giật gânTokoh utama bisa saja pembohong besar yang kehilangan akalnya. Pada awalnya Jihoon dan Jinyoung hanyalah dua anak polos yatim piatu yang saling melengkapi. Tidak sampai pikiran mereka terkontaminasi oleh rasa kecewanya sendiri. (Mengandung unsur-uns...