Aku selalu ingin...agar masa kecil adalah masa paling membahagiakan. Tidak ada beban, sakit hati, maupun luka. Tidak ada yang lain selain warna-warni permen kapas yang manis dan membahagiakan.
Hari itu, sama seperti hari biasanya di bulan Juli 2005. Jihoon hyung masih kecil, dan aku; Jinyoung, lebih kecil lagi. Umurku baru lima tahun.
"Jihoon hyung!"
Aku berteriak dan dengan cepat keluar dari mobil. Berlari dan menghampiri Jihoon hyung yang melepas sepatunya di depan panti . Sepertinya hyung baru saja pulang dari sekolah taman kanak-kanak.
"Hyung!" Aku berseru kembali dan memeluknya erat.
Ia membalasnya, tak kalah erat juga. Hyung lebih tinggi dariku saat itu.
"Waahh.. Jihoon baru pulang sekolah ya?"
Itu mama yang berucap, mama Irene. Mama angkatku yang baik hati, ramah, dan cantik. Kalian ingatkan?Seminggu tiga sampai lima kali, aku selalu mengunjungi panti asuhan tempat Jihoon hyung tinggal. Ini hari ke tiga nya, dan kebetulan mama yang mengantarku kemari.
"Hyung, apa sekolah itu menyenangkan?"
Tanyaku sambil berjalan beriringan masuk ke dalam panti. Sementara mama mengekori kami di belakang dengan tangannya yang penuh dengan bahan makanan pokok.
"Tentu saja menyenangkan! Aku punya banyak teman di sana.. Ada Markeu, Woojin, Mina, Yoojung, Sanha, lalu blablabla..."
Jihoon hyung bercerita dengan mata berbinar, seolah sekolah
memang betul hal yang menyenangkan."Woaah.." Aku terpana sesaat. Sekolah adalah hal penuh dengan kegembiraan. Aku ingin sekolah.
***
Aku sudah berusia sembilan tahun, dan sekolah itu ternyata biasa saja. Kugaris bawahi, biasa saja.
Awalnya saat aku berada di taman kanak-kanak, sekolah memang menyenangkan. Hanya bertepuk tangan sambil menyanyi, senam yang diiringi musik ceria di pagi hari, juga makan bersama membentuk lingkaran di tengah lapangan.
Namun beranjak dewasa, ehm, tidak dewasa-dewasa juga.. maksudku.. sekarang aku di tingkat Empat Sekolah Dasar, dan perbedaannya dengan taman kanak-kanak memang siginifikan.
Beberapa mata pelajaran memang terbilang mudah bahkan meski aku tidak belajar. Tapi ada juga materi yang perlu penghafalan agar bisa paham. Tak apalah, semua itu tidak membuatku benci akan sekolah, kok.
"Jinyoung!"
Jihoon hyung memanggilku, ia melambaikan tangannya; memberi kode agar aku duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOING CRAZY •bjy pjh•✔
Mystery / ThrillerTokoh utama bisa saja pembohong besar yang kehilangan akalnya. Pada awalnya Jihoon dan Jinyoung hanyalah dua anak polos yatim piatu yang saling melengkapi. Tidak sampai pikiran mereka terkontaminasi oleh rasa kecewanya sendiri. (Mengandung unsur-uns...