Tokoh utama bisa saja pembohong besar yang kehilangan akalnya.
Pada awalnya Jihoon dan Jinyoung hanyalah dua anak polos yatim piatu yang saling melengkapi. Tidak sampai pikiran mereka terkontaminasi oleh rasa kecewanya sendiri.
(Mengandung unsur-uns...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersekolah di SMA favorit, membuat Jihoon terbiasa bahwa meskipun masih pagi, sudah banyak murid yang datang dan mengobrol di depan kelas.
"Eh? Itu Jihoon?"
Jihoon yang merasa disapa-pun mengangguk lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju lorong.
Awalnya biasa saja. Jihoon kira mereka sedang saling menanya tentang dirinya yang tiba-tiba memakai masker. Namun lama kelamaan makin aneh dan berisik.
"Nah! Itu dia si pembohong yang mengaku kalau orang tuanya sudah meninggal. Padahal mereka ada di penjara."
Deg!
Apa itu tadi?
"Jihoon itu ternyata penghancur keluarga temannya loh.. bahkan sampai ada yang mati."
"Beritanya sampai masuk televisi dan koran juga. Kejam sekali ya."
"Aku benar-benar tertipu dengan wajah baiknya itu!"
Jihoon menunduk sambil menaikkan maskernya hingga hampir mengenai mata.
Ternyata hal ini sudah sampai sekolah. Hati Jihoon nyeri sekali mendengarnya. Sungguh, sepanjang sembilan belas tahun hidupnya, baru kali ini ia dibicarakan langsung dan beramai-ramai seperti ini. Semua orang yang ia temui sedang membicarakan hal buruk tentangnya. Menjadikannya pusat perhatian. Perasaannya tak karuan karena hal ini.
Jihoon menggeleng dan mempercepat langkahnya memasuki kelas.
'Semoga Woojin bisa menenangkanku.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
