Setelah selesai kegiatan kemarin, dilanjutkan ke acara orientasi dengan satu Universitas. Ini adalah sebuah kegiatan penyambutan untuk semua mahasiswa baru satu kampus, yang diselenggarakan di Gor Olahraga kampus yang sangat luas dan besar.
Sampailah saya di Gor ini sekitar jam lima pagi. Kita semua menggunakan kemeja putih, berdasi hitam, celana katun hitam, dan sepatu pantopel. Daannn... Sekarang rambutku sudah botak, karena itu adalah tuntutan fakultas saya bagi mahasiswa baru.
Ramai sekali suasana di dalam Gedung ini, tapi tak satupun orang yang kukenal. Saya masuk di sektor satu yang berada di tribun timur bagian atas Gor. Saya duduk berjejer dengan teman satu jurusan.
"SELAMAT PAGIII SEMUAAA!!!" teriak MC lelaki yang menggunakan mic, dia berada di tengah krumunan
"PAGIII!!!" semua menjawab
"Oke... Ini hari pertama kalian akan resmi menjadi mahasiswa, supaya tetep semangat, saya mau kasih kalian yel-yel" ujar dia "Kalian tinggal ikuti yang saya ucapkan yaa!!"
"OKE SIAP!" semua menjawab
"HIDUP MAHASISWA!" teriak Mc
"HIDUP MAHASISWA!"
"HIDUP PENDIDIKAN INDONESIA!" lanjut MC
"HIDUP PENDIDIKAN INDONESIA!!"
Semua bertepuk tangan dan berteriak, suasana berubah jadi ramai sekali. Kemudian dilanjutkan ke beberapa rangkaian acara, dari pengenalan kampus, pengenalan nama petinggi kampus, jumlah fakultas dan jurusan, berbagai prestasi yang telah di torehkan oleh kampus ini, dan berbagai macam hiburan.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 12 siang, waktunya kita ISOMA. Kitapun keluar satu per satu dari gedung ini untuk mengambil jas almamater yang dibagikan oleh senior tiap PRODI.
Setelah selesai solat, kita langsung berbaris sesuai PRODI untuk pembagian jaster oleh senior. Kita mulai membuat satu barisan menuju mobil tempat menyimpan jaster, banyak sekali senior yang hadir disitu. Mereka semua menggunakan pakaian warna merah.
"BARIS YANG RAPIHH!!"
"GAUSAH PAKE SUARA!!"
Senior terus membentak kita yang sedang berbaris. Saya jadi sedikit kesal melihat mereka.
"Marah-marah wae ya" gerutu saya
"Iya geje!"
Tiba-tiba ada yang membalas ucapan saya dari belakang, dia seorang lelaki. Perawakannya kekar pendek dan berwajah sangar. Tentu saja dia botak, karena yang satu fakultas semua harus botak sekarang.
"Sok marahin atuh sama kamu" balas saya
"Saya pukul sekalian lah, tanggung!" jawab dia
"Galak gini euy" batin saya
"Ehh saya Panji, asal karawang, maneh timana?" tanya dia (kamu darimana?)
"Ahmed, asli Ledeng"
"Deket atuh tinggal nyebrang hahaha"
"Warlok sayamah, warga lokal hahaha"
Tiba-tiba ada senior laki-laki yang mendekati kita "HEH CEPET SAMBUNG!! MALAH PADA CURHAT!!"
Kita hanya melihat dia sambil tersenyum.
"Ehh malah senyum-senyum... Kalian nantang hah?!" tanya senior laki-laki itu
Kita masih tidak menjawab. Lalu Panji melangkah mendekati senior itu seperti bersiap akan memukul.
Drapp!! saya tangkap tangan Panji "Tahan Ji! Tahaan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay On My Way
Non-Fiction(Serial kedua dari Cinta, Sepak Bola dan Persahabatan) Berdasarkan kisah nyata penulis saat di bangku kuliah semester awal. Catatan remaja bernama Ahmed setelah lulus SMA. Ia mencoba menahan diri untuk tidak kembali ke jalan hidup seperti masa SMA...