6. Nge Fly

109 6 0
                                    

Setelah lelah disiksa pada kuliah renang. Berlanjut mata kuliah psikologi olahraga di kelas. Kita semua berjalan bersamaan dari kolam menuju kampus, jaraknya kurang lebih 500 m. Berjalan terasa sangat lelah sekali. Kaki, tangan dan badan s

Saya berjalan barengan dengan Jefry dan Reinhard. Kita semua tentu saja masih menggunakan pakaian kotak-kotak dan celana katun. Plus rambut masih botak. Total culun!

"Gelo euy, cape pisan!" ujar saya (Gila nih, cape pisan)

"Ahh, udah gasanggup gue! Kaki kaya mau patah... Mau tidur aja dikelas nanti" balas Jefry

"Dosennya killer Jef, mana bisa tidur dikelas hadeeuuhh!!"

Sementara kita berbincang, Reinhard tampak pucat sepertinya dia sangat kelelahan. Dia tidak berbicara sama sekali. Mungkin juga dia punya masalah, gatau lah kayanya ga pas kalo nanya sekarang.

Sampailah kita di kandang macan, alias kampus kita. Seperti biasa, bila kita masuk kampus senior-senior yang ada disitu langsung melihat kita dengan tatapan sinisnya. Rasanya, kita sebagai junior masih dianggap orang asing. Mungkin yaa.

Sampailah kita di kampus. Kita mulai menaiki tangga menuju lantai empat, tempat biasa kita berkuliah. Sampailah kita di kelas. Teryata dosen laki-laki kita sudah ada di dalam kelas. Dia dosen paling senior di kampus ini dan sudah menjadi profesor katanya. Dia sudah duduk rapi di bangku dosen depan kelas. Segera kita duduk di bangku.

Terlihat jam di tembok kelas masih 09.15 pagi. Padahal kuliah dimulai jam 09.45, dosen ini emang sangat rajin dan tepat waktu. Tadinya kita mau ke Ledeng ceria dulu, cuman tanggung cuman selang 30 menit langsung kuliah, jadi kita lebih memilih nunggu di kampus. Taunya dosen itu sudah datang.

Kemudian dosen tua  itu mulai berbicara "Mana yang lainnya?"

"Eumm, masih di luar, Pa" jawab salah satu wanita

"SURUH MASUK CEPAT!!!" bentak dosen

Semua sangat terkejut dengan bentakannya. Padahal jam kuliah belum dimulai masih lama. Semua langsung membuka HP, dan memberi tahu di grup Line kelas untuk segera masuk.

Banyak yang membalas di grup dengan izin telat, bilang masih di kosan, bilang makan dulu dll. Dan semua yang sudah dikelas memaksa untuk segera datang ke kelas. Karena si Dosen semakin kesal.

Akhirnya satu-persatu teman kita datang. Waktu menunjukan pukul 09.40 tinggal tersisa lima menit lagi. Semua yang sudah di kelas benar-benar diam kaku dan membisu. Semua merasa ketakutan. Beberapa orang mulai berdatangan lagi, dan akhirnya jam kuliah sudah sampai yaitu pukul 09.45

"Oke!" ujar dosen "Sekarang, kita lanjutkan materi yang minggu lalu" tiba-tiba nada bicaranya mulai tenang, kita semua merasa sedikit lega dan tenang.

"Jef! Nard!" saya berbisik ke Jefry dan Reinhard yang duduk di sebelahku "Ini dosen bahaya kayanya, perasaan dua pertemuan lalu ga begini" lanjut saya

"Bahaya banget sumpah!" jawab Reinhard yang tiba-tiba seger lagi yang tadinya pucat

"Udah bego!" sela Jefry "Kita jangan ngobrol! loe pada mau di gampar sama dia?!" lanjutnya

Kemudian kita semua melanjutkan kuliah dan belajar seperti biasa.

Tok! Tok! Tokk! tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kelas. Semua otomatis melihat ke pintu. Terlihat dari kaca kelas, ada Panji dan beberapa orang laki-laki. Panji mulai membuka pintu sedikit dan memasukan kepalanya saja "Pak, boleh masuk?"

Dosen melihat kesana, raut wajahnya menjadi marah lagi. Semua yang dikelas mendadak tegang kembali.

"PULANG!!" teriak dosen "Ngapain kalian datang jam segini!!"

Stay On My WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang