Keesokannya di hari Minggu siang. Saya pergi ke Lembang untuk berkumpul dengan kawan lama. Lebih tepatnya geng saya waktu SMA, Man Of Xtreme namanya. Kita berjanjian di grup Line pada jam satu siang. Semua setuju akan berkumpul di warung Iyem tongkrongan kita dulu, dan berencana akan bermain futsal di lapang SMA.
Berangkatlah saya sekitar jam setengah satu siang. Menggunakan jaket hitam dan jeans biru. Cuaca sedang panas terik ditambah jalanan yang macet. Karena kalo hari minggu gini, Lembang mendadak jadi kota wisata. Diantaranya Farm House dan Floating Market, tempat itulah yang sering menajadi titik macet Lembang saat liburan.
Sampailah saya di warung Iyem pinggir jalan. Terlihat belum ada siapa-siapa, memang budaya rakyat Indonesia itu selalu ngaret. Sayapun masuk kerumahnya Iyem dan bertemu dengan Emaknya.
"Ehh Makk, kumaha sehat Mak?" tanya saya (Gimana, sehat Mak?)
"Alhamdulillah ieu si kasep, jadi botak gening ayeunamah hahaha" balas si Emak (ini si ganteng, jadi botak sekarang ya)
"Tuntutan kuliah Mak, harus botak dua semester hahaha"
Setelah itu saya bertemu dengan Si Abah Bapaknya Iyem, bersalaman dan bertemu semua penghuni dirumah itu. Kemudian saya bertemu teman lamaku si Iyem, perawakannya kurus tinggi dan berkulit hitam.
"Ehh Yem!" ujar saya
Kitapun beradu tinju. "Ahhh siah botak! hahaha" balas Iyem "Kamana wae atuh?" tanya Iyem
"Sibuk kuliah euy, udah kaya kerja Rodi!"
"Hahaha puas ahh!"
Setelah itu kita menuju warung yang biasa dulu kita tempati. Tepat di pinggir jalan dan sebelah SMAku.
Bahagia sekali rasanya main kesini lagi, sudah sekitar empat bulan saya tidak main ke Lembang sejak lulus SMA.
Rindu sekali masa SMA yang berjaya sebagai preman gajelas. Banyak yang segan, banyak juga yang benci. Dan susah melupakan mantan sampe tiga tahun. Lika-liku kehidupan SMA memang sangat indah.
Akhirnya teman-temanku yang lain berdatangan sekitar 15 orang. Diantaranya Riyad, Riki, Fahrul dan yang lainnya. Kita semua saling beradu tinju layaknya dulu saling sapa.
Indah sekali rasanya bertemu kawan lama, saya sangat merindukan mereka. Sungguh merindukan mereka. Dulu, hampir setiap hari kita berkumpul disini. Tapi sekarang seolah hilang, kita sangat kesulitan menentukan jadwal agar bisa semua berkumpul. Sekarang aja ga semua dateng.
Setelah itu kita semua pergi bermain futsal di lapang SMA. Keadaan sekolah yang luas dan besar ini sedang sepi. Kita mulai bermain futsal di cuaca yang panas ini, dengan hembusan angin yang lumayan kencang.
Kita berlari-lari, tertawa, melompat dan saling ejek kalo timnya menang. Tapi tidak ada yang sakit hati dengan ejekannya, ya karena kita hanya bercanda dan memang seperti itu kita biasanya.
Setelah beberapa lama bermain, saya beristirahat dan duduk di pinggir lapang dengan Riyad yang berbadan tinggi besar. Kita membicarakan indahnya masa SMA dulu, yang tak terasa sudah terlewat begitu saja. Kita berdua tertawa-tawa mengenang itu semua.
"Yad... Ga kerasa ya, kita udah kuliah aja hahaha"
"Hah? kuliah?" tanya Riyad "Sayamah pengagguran, Med! hahaha" balas Riyad yang berbaju putih itu
"Bukannya kuliah kamu?"
"Ahhh males, pusing! hahhaa" balas Riyad
Plakk! Saya menepuk jidat "Nahh yang gini-gini nih jadi beban negara, pengangguran yang emang bener-bener males... tapi kerjaannya demo ke pemerintah. Bilang gaada lapang pekerjaan, gaada peluang buat yang gapunya orang dalem" ujar saya "Padahalmah kaliannya sendiri yang males! nyalahin aja pemerintah siah bego!" lanjut saya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay On My Way
Não Ficção(Serial kedua dari Cinta, Sepak Bola dan Persahabatan) Berdasarkan kisah nyata penulis saat di bangku kuliah semester awal. Catatan remaja bernama Ahmed setelah lulus SMA. Ia mencoba menahan diri untuk tidak kembali ke jalan hidup seperti masa SMA...