19. SERAAAANGG!!

50 4 0
                                    

Setelah datang Kang Bobi, kita langsung berangkat bersama-sama sampai menutupi hampir setengah jalan besar ini. Rombongan kita sudah lumayan banyak, lebih dari 30 orang. Saya dan beberapa orang yang berbadan besar berada di paling depan dengan Kang Bobi. Sisanya di belakang mengikuti.

Sambil berjalan saya menceritakan sedikit kronologis sebelum terjadi berkelahian. Dari awal kesalahan kita langsung kita nyekik orang, nabrak mobil, hingga akhirnya berkelahi.

"Med, tadi kamu lawan berapa orang?" tanya Kang Bobi

"Banyak Kang, pokonya awal kita ber empat lawan 30 orang lah kurang lebih, makanya saya babak belur gini muka"

Dia terkejut "Kurang ajar! Beraninya mereka ngeroyok adik saya!"

Kang Bobi terlihat sangat kesal ketika mendengar saya dan yang lainnya di kroyok. Ternyata, senior kita memang benar-benar peduli. Walaupun kita ini dalam keadaan salah, dia tidak memperdulikannya. Dia tetap tidak menerima adik tingkatnya di keroyok sepeti ini. Kemarahan terus terpancar di wajahnya yang sangar itu. Tangannya terus mengepal menggambarkan betapa marahnya dia. 

Ternyata, pikiran kita senior itu benci dan senang nyiksa junior itu benar-benar salah. Buktinya dia datang kesini dengan niat membantu kita meskipun dalam keadaan salah.

***

Akhirnya kita semua sampai di depan kampus sasaran kita. Mereka yang tadi mengeroyok mulai menghampiri kita. Kurang lebih berjumlah 40 orang. Sebagian besar mereka berambut gondrong dan berpakaian hitam. Seketika lima orang Satpam menghampiri kita dan mencoba menahan. Dia berada di tengah diantara gerombolan saya dan mereka mahasiswa hukum.

"HEYY KAU!" teriak satpam pada saya "KENAPA KAU BAWA LAGI ORANG-ORANG?!"

"Saya mau balas dendam Pak! Saya ga terima di kroyok gini!" balas saya

"EHH LOE BOTAK!" teriak salah satu dari mereka "Masih berani loe dateng lagi hah?! Belum puas loe kita kroyok?!"

"NAON SIA NYEBUT BOTAK?!" balas salah satu temanku (Apa kamu nyebut botak?!)

"HEH KAU!" sela satpam "SUDAH SUDAH LAH! BUBARR! BUBAR!"

Kang Bobi memotong "Kamu jangan belagu ya! Saya seniornya, saya ga terima kalo kaya gini!"

"Sudah Bang, kita gabisa selesaikan dengan cara gini... Ayo mending kita diskusi aja" balas satpam

"Gabisa Pak, mereka udah kroyok adik saya, terus nyebut botak segala lagi!"

Saya menyela "MANA SI PANJI OYY?! LEPASIN DIA!!"

"Bacot loe botak!" balas lelaki berbaju merah ati. Ternyata dia juga turun ikut bertempur lagi.

"Nahh ini nih! Dia yang pertama ngeroyok saya!" bentak saya sambil menunjuk dia

"Bacot loe botak!"

Keadaan semakin memanas, kita semua mulai cek cok saling meledek.

Saya semakin marah ketika melihat wajah si lelaki berbaju merah ati itu. Dialah orang pertama yang menyebabkan saya dan tiga teman saya di kroyok habis-habisan. Terlebih dia semakin songong sekarang karena jumlah mereka masih lebih banyak.

"WOOYY! MAJU SINI!" teriak si Geraldi dari sebelahku.

Saya terkejut, ternyata dia sangar juga ya dengan tampang pintarnya itu.

"HUKUM ANJIIINGG! HUKUM ANJIING!!' lanjut Geraldi sambil menunjuk mereka

"WAAHHH! NYOLOT LOE!" balas salah satu dari mereka

Seketika mereka terpancing emosi dan mendorong satpam hingga terjatuh. Lalu mereka semua mulai menyerang kita, begitu juga kita mulai maju melawan.

Stay On My WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang