Unexpected love - 17

903 24 0
                                    

"oh Mrs. Choi! Please follow me" kata sang suster. Junsu dan hyunsun pun langsung mengikuti suster tersebut keruang UGD. "here Mrs. Choi! But you can't go in, cause the medice still give them first aids." kata suster tersebut.

"And you have to finish the administration too, cause your husband has lost alots of blood. So we must give him an intensive care, If you doesn't finish it, there is no way your husband can be save" jelas suster itu. "ok, i'll finish it" jawab junsu, hyunsun pun kaget mendengarnya.

"tenang saja... Kau tunggu disini saja, aku tidak akan lama" kata junsu sambil tersenyum pada hyunsun untuk menenangkan dirinya. "ne..gomawo yo" hyunsun berterima kasih.

Dengan itu pun junsu pergi meninggalkan hyunsun, 1/2 jam kemudian junsu kembali dengan beberapa tim medis. "ada apa ini?" tanya hyunsun cemas, "tenang saja, aku sudah menyelesaikan administrasinya. Jadi siwon akan dipindahkan ke ruang ICU tersendiri" junsu menenangkan hyunsun.

Hyunsun pun memeluk junsu sambil menangis "gomawo oppa" isak hyunsun. "ne..sudah jangan menangis lagi" kata junsu sambil mengelus-elus punggung hyunsun. Tak lama kemudian siwon pun keluar dari ruang UGD untuk dibawa keruang ICU pribadi.

Isak tangis hyunsun pun menjadi-jadi ketika ia melihat siwon yang tergoler lemah dihadapanya dengan darah yang membasahi pakaianya.

Lutut hyunsun pun melemah, saat ia ingin terjatuh untung junsu ada disampingnya untuk menahanya.

"hyunsun-ah..gwenchana?" tanya junsu khawatir "apa kita kembali ke hotel saja? Kau pucat sekali, apa kau sudah makan?" lanjut junsu. "ani, aku tidak apa2. Aku ingin menemaninya" hyunsun memaksa. "baiklah, tapi kau harus duduk dulu ya" kata junsu sambil membawanya ke kursi.

"oppa... Aku ingin melihatnya" rengek hyunsun. "hyunsun-ah! Kau terlalu lemah, kau tidak akan kuat untuk jalan. Bagaimana kalau aku mencarikan kursi roda untukmu?" tanya junsu.

Hyunsun hanya mengangguk lemah, "tapi... Bagaimana denganmu disini? Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian disini" ujar junsu cemas. "ani-ah! Pergilah, gwenchana" ujar hyunsun memaksa.

Junsu pun melihat kesekeliling, apakah ada perawat yang membawa kursi roda kosong. Dan kebetulan sekali ada seorang petugas yang membawa kursi roda kosong. Junsu pun menghampiri petugas itu, "excuse me,sir. Is it in use?" tanya junsu sambil menunjuk kursi roda tersebut.

"no,sir. Why?" tanya petugas itu, "um.. Can i use it for my sister?" tanya junsu. "oh sure, where is she? Let me take her" kata petugas itu. "oh thank you sir. Please follow me" junsu berterima kasih.

Hyunsun pun akhirnya duduk dikursi roda dan didorong oleh petugas itu menuju kamar siwon. Sesampainya mereka didepan kamar siwon petugas itu pun menyerahkan kursi roda itu ke junsu.

"thank you, sir" ujar junsu, "nope, thats my job to help you sir" ujar petugas itu sambil tersenyum lalu pergi. Junsu pun mengetuk pintu kamar siwon "please enter" kata suster didalam. Junsu dan hyunsun pun masuk kedalam kamar itu, "morning, sus" sapa junsu "Morning sir" sapa suster itu ramah. "how does is he?" tanya junsu, "um.. He is bleeding, so he lost alots of blood, so he is on coma. We need to do blood transfusion as soon as possible" jelas suster.

"um are you family of him?" tanya sang suster, "yes, i'm his wife. Why?" ujar hyunsun. "oh, this is Mr. Choi clothes. Do you want to save it or just throw it?" tanya suster. "just throw it!" ujar hyunsun tanpa berfikir, "ok then" kata suster.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang