Unexpected love - 18

880 27 0
                                    

"um..when we can do blood transfusion?" tanya hyunsun cemas. "we just check for the blood bag, but it doesnt enough to refill the blood on Mr.Choi. So we still search for the blood donor" jelas suster.

"what type of the blood?" tanya junsu, "B" jawab suster itu. "oh me, my blood type is B, just take it for him" tawar hyunsun. "oh,ok. But mrs. Choi, you look unhealty. We cant take it, if you are sick" ucap suster khawatir.

"benar hyunsun, kau sangat lemah sekali. Mana mungkin suster mau mengambil darahmu jika kau seperti ini. Jika ia mengambilnya malah kau akan sama seperti siwon saat ini" kata junsu.

"excuse me sir. I have other things to do" kata sang suster sambil keluar dari ruangan siwon.Junsu pun mendorong hyunsun ke samping tempat tidur siwon. Hyunsun mengambil tangan siwon dan menggenggamnya, ia kembali menangis sambil memohon agar siwon segera sadar.

Tak lama kemudian seorang dokter pun kembali bersama beberapa orang. "here sir" kata sang dokter mengizinkan mereka masuk, "yes,thank you" kata orang itu yg ternyata mereka adalah orang tua siwon.

Ia pun melihat hyunsun dan junsu dengan kaget "si..siapa kalian?" kata orang itu. "kami adalah teman siwon, annyeong haseo" salam junsu. "hum, kami adalah orang tua siwon" kata siwon appa ramah, mereka pun langsung menghampiri siwon.

Eomma langsung menggenggam tangan siwon dengan mata yang berkaca-kaca "siwon-ah.." ujar eomma

"um, ahjussi, kata dokter ia mengalami pendarahan diotaknya. Jadi ia kehilangan banyak darah, tetapi kantung darah dirumah sakit ini tidak mencukupi. Jadi ia membutuhkan pendonor" jelas junsu.

"hum, baiklah aku akan mendonorkannya" kata appa siwon, "baiklah, akan ku antar anda keruang donor" kata junsu. Beberapa saat kemudian mereka pun meninggalkan hyunsun dan siwon eomma sendirian dikamar siwon.

"um nak, Kelihatanya kau sangat dekat dengan siwon?" kata eomma siwon sambil melihat genggaman hyunsun.

"apakah kau kekasih siwon?" tanya siwon eomma.

Hyunsun pun terkejut mendengar perkataan siwon eomma dan melepaskan genggaman tanganya. Meskipun ia tak ingin melepaskanya, "gwenchana, nampaknya kau juga sangat terpukul" kata siwon eomma menenangkan hyunsu.

"dia...anak yang mandiri, sejak awal ia tidak ingin tergantung pada appanya. Dan sekarang ia pun bisa mewujudkan impiannya untuk berusaha sendiri" ujar eomma

"tapi ia memang anak yang nakal, punya kekasih dia tak memberi tau diriku. Padahal aku ingin sekali melihat ia menikah, dan sekarang..." kata-kata siwon eomma terputus melihat keadaan siwon. 

Airmata hyunsun pun tak terbendung, begitu pula siwon eomma "oh ya, aku belum mengetahui namamu nak. Siapa namamu?" tanya eomma.

Sambil menghapus airmatanya dan menyembunyikan kepediahan hatinya "kau juga ikut menangis jadinya...mian" ujar eomma tersenyum "aniyo eommonim, cheoneun han hyunsun imnida, bangapseumnida" hyunsun memperkenalkan diri. 

"wah.. Hyunsun, nama yang indah. Bolehkah aku memanggilmu hyunnie" pinta eomma. "ne.. Sebenarnya siwon oppa juga memanggilku hyunnie" jawab hyunsun.

"wah..baguslah! Jadi benar kau kekasih siwon?" tanya eomma sekali lagi.

Wajah hyunsun memerah, tim medis pun masuk untuk memberikan donor darah kepada siwon. Junsu dan siwon appa juga datang, mereka menunggu diluar. Hyunsun dan siwon eomma juga dipersilakan untuk keluar terlebih dahulu. 

Junsu mendorong kursi roda hyunsun keluar, "abeonim, gamsahamnida" kata hyunsun. "wae? Kenapa kau berterima kasih? Itu adalah tugasku sebagai seorang ayah, untuk menyelamatkan anak nya" jelas siwon appa


Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang