Unexpected love - 24

826 24 0
                                    

"sebelumnya aku sudah bilang mungkin ini terlalu dini, tapi aku sudah memikirkanya. Saat pertama kali bertemu dengan hyunsun aku berfikir bahwa aku tidak bisa hidup tanpanya" jelas siwon "ah tapi setidaknya apa orang tua mu sudah tau tentang ini" tanya eomma.

"sudah, malah ibu ku terus menyuruhku untuk menikahi hyunsun, tapi aku berfikir mungkin ini terlalu dini bagi hyunsun." jelas siwon "ibuku juga telah menganggapnya sebagai anaknya sendiri" lanjut siwon

"um.. Kalo begitu, bagaimana kalau kita mengadakan pertemuan keluarga?" kata appa "baiklah, aku akan memberitahu orang tua ku nanti" siwon menanggapi. "tapi hyunsun, apakah kau sudah siap dengan komitmen ini?" tanya appa dan semua mata tertuju pada hyunsun

"hah? A..aku belum memikirkanya" jawab hyunsun linglung "gwenchanayo, aku mengerti. Aku juga tak akan memaksamu bila kau belum siap, aku hanya meminta izin orang tuamu" siwon menenangkan hyunsun sambil tersenyum pada hyunsun.

"kami memang merestui hubungan kalian, tapi untuk tahap itu biar kalian berdua saja yang menyelesaikanya. Apabila hyunsun sudah siap, kami pun bahagia" ujar eomma "ne gasahamnida abeoji, eommonim" siwon berterima kasih. Orang tua hyunsun hanya bisa tersenyum.

Tak lama kemudian siwon dan hyunsun pamit pulang. Dalam perjalanan tak seperti biasanya hyunsun menjadi pendiam. "kau masih memikirkan perkataan ku yang tadi?" tanya siwon "hah? A..a..a ani" jawab hyunsun gugup "sudahlah tidak usah dipikirkan, tadi kan sudah ku bilang, aku hanya meminta izin orang tua mu." ujar siwon

"Aku juga sebenarnya takut menanyakan hal itu, tapi apa boleh buat. Aku juga ingin dekat dengan orang tua mu" hibur siwon sambil tersenyum pada hyunsun, hyunsun membalasnya dengan senyum getir.

Sesampainya diapartement siwon, hyunsun langsung meninggalkan siwon pergi kekamarnya dan pergi membersihkan diri. Siwon pun melakukan hal yang sama, setelah berganti pakaian siwon  keluar untuk minum didapur.

Dilihatnya hyunsun sedang merenung meghadap jendela melihat pemandangan dimalam hari, ia pun menghampiri hyunsun. Siwon memeluk hyunsun dari belakang dan menopangkan dagunya ke bahu hyunsun "saranghae" bisik siwon.

"hum?" hyunsun bergumam, "saranghae han hyunsun, kau harus mempercayainya" bisik siwon dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang. "aku percaya" balas hyunsun "tapi mengapa kau murung seperti ini? Apakah kau masih memikirkanya?" tanya siwon.

Hyunsun berbalik menghadap siwon dan menatap matanya sambil mengalungkan tanganya ke leher siwon. "aku percaya kau mencintaiku, aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku tau kau tidak memaksaku, tapi...aku terus memikirkanya, entah mengapa" jawab hyunsun

"aku berfikir apa tujuan aku mencintaimu. Setelah kau berbicara kepada orang tua ku tentang hal ini, aku baru sadar. Apa sebenarnya tujuanku mencintaimu" ujar hyunsun "apa?" ucap siwon lembut "untuk selalu bersamamu disaat suka duka, merawat mu disaat kau sakit, selalu disisimu saat susah dan senang" ujar hyunsun.

"dan aku sudah memikirkanya meskipun kau menyuruhku untuk tidak memikirkanya. Dan selama kau terbaring lemah dirumah sakit, tak pasti apakah kau akan kembali atau tidak. Saat itu aku pun berfikir apakah aku bisa melanjutkan hidupku tanpa dirimu" kenang hyunsun lirih "sush" siwon menaruh jarinya dibibir hyunsun.

"jangan lanjutkan lagi, aku tak bisa membayangkan itu terjadi. Dan aku juga tak ingin itu terjadi." ujar siwon sambil mencium kening hyunsun 

"sudahlah, sekarang kau istirahat saja" siwon memeluk tubuh ringkih hyunsun yang mulai bergetar. Hyusun membalasnya dengan hal yang sama

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang