PART 3

1.2K 145 3
                                    

Hari ini dan mungkin kedepannya bakalan jadi hari hari yang menyenangkan buat Naya. Tak disangka peminat video yang dibuat lumayan banyak. Dan Naya sudah tak sabar menanti banyaknya subscriber dan jumlah tayangan kontennya.

Bahkan melihat banyaknya tayangan dua video yang diunggahnya, Naya sampai melompat lompat diatas kasur. Padahal nggak bisa dibilang 'banyak banget' penontonnya. Baru ratusan, tapi sanggup membuat hati Naya membuncah bahagia.

Hingga sampai sekarang, senyum sumringahnya seolah tak mau pudar dari wajahnya. Teman temannya dibuat heran dengan tingkah Naya yang agak berbeda dari biasanya. Memang sih, Naya orangnya ceria. Tapi kali ini beda. Mungkin kalau ada kata yang levelnya lebih tinggi dari kata ceria, bakalan terlontar buat Naya.

Tapi setibanya di kelas, Naya belum melihat Nina dan juga Elsa. Padahal tas mereka sudah tergeletak manis dibangku masing masing. Lepas meneliti dandanan juga tatanan rambutnya, Naya celingak celinguk mencari temannya itu. Kemudian dari koridor utama, tampak Erlin yang baru saja berangkat.

Senyumnya kembali mengembang, untuk kemudian berlari menghampiri Erlin. Suatu kebetulan, Nina dan Elsa yang ingin Naya cari terlihat berjalan menghampiri juga.

Tapi senyum keduanya membuat Erlin dan Naya sedikit curiga. Lebih tepatnya, Naya. Karena Nina juga Elsa tampak terkikik sambil memandang Naya yang kini memasang tampang cengo.

"Kita barusan daftarin lo buat jadi anggota OSIS."

Kontan mata Naya melebar ketika mendengar pernyataan Elsa. Bukannya Elsa sendiri sudah mendengar kalau Naya tidak suka dengan organisasi itu ? Naya lalu mengalihkan pandangannya ke Nina yang juga masih terkikik geli.

"Siapa yang daftarin gue Nin?"

"Gue." Jawab Nina tanpa rasa bersalah. Tak tanggung tanggung, mata Naya kembali melebar.

"Habis Elsa maksa gue buat ikutan. Daripada cuma gue sama Elsa, akhirnya kita memutuskan masukkin kalian berdua."

Erlin yang tadinya cuek, kini dipaksa untuk berekspresi sama seperti Naya.

"Kok gue juga sih! Sinting lo pada!" Erlin lantas menggamit tangan Naya, lantas meninggalkan Elsa dan Nina yang kini tertawa puas.

***

Sesampainya di kelas, Naya maupun Erlin masih gondok dengan dua temannya yang bertindak seenaknya. Terutama Naya yang sekarang gondok banget sama Nina. Padahal Nina sendiri yang bilang ke Elsa kalau dirinya nggak cocok masuk organisasi begituan.

Naya nggak bisa bayangin kalau ternyata dia benar benar diterima jadi anggota OSIS. Pasti sehari harinya jadi sibuk. Entah rapat lah, urus ini, urus itu. Juga pasti waktunya buat ngurus konten youtube nya jadi berkurang. Padahal Naya lagi semangat semangatnya bikin video.

"Masih ngambek aja kalian berdua." Elsa kemudian mengulurkan dua roti dan juga dua susu kotak coklat untuk Erlin dan Naya.

"Mau nyogok nih ceritanya?" Erlin mendelik. Tapi tak urung roti dari Elsa tadi diambil dan kini sudah dikunyah.

"Heh Nay, senyum napa. Cemberut aja deh. Maafin gue deh."

"Lagian lo kan tau kalau gue nggak minat bahkan nggak suka. Lo bahkan yang bilang juga ke Elsa begitu." Sungut Naya yang juga memutuskan untuk melahap roti tadi.

"Yaudah kita berdua minta maaf deh. Lagian kan masih ada seleksi."

Naya maupun Erlin hanya bisa menurunkan bahunya pasrah. Dan berdoa semoga mereka tidak lolos seleksi. Kalau sampai besok Naya lolos, orang pertama yang bakal diserbu tentu saja Nina.

***

"Lo ribet amat sih dari tadi. Perasaan gue nunggu udah hampir setengah jam kagak kelar kelar." Protes Rafi yang duduk lesu disamping Aldi yang masih terlihat sibuk dengan beberapa lembar kertas yang tak Rafi ketahui isinya.

Make Up HOLIC (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang