PART 13

870 114 1
                                    

Penghitungan suara hasil pemilihan ketua OSIS akhirnya selesai juga. Dan mengeluarkan Gading Pamungkas sebagai pemilik suara teratas.

Naya sibuk mengibas ibaskan buku tulis miliknya. Dari pagi tadi dia berasa jadi orang tersibuk di dunia. Mondar mandir ngurus ini itu. Jaga sini jaga situ. Parahnya dia sama sekali belum menelan nasi dari pagi. Naya hanya sempat sarapan setangkup roti tawar saja.

Dan siang ini matahari benar benar tidak tahu diri. Sudah capek, lapar, ditambah kepanasan. Sampai sampai Naya tak peduli lagi dengan make up-nya yang mulai luntur. Perutnya masih lapar. Jatah makanan tadi masih belum cukup untuknya.

Matanya melirik jam didinding ruang OSIS. Pukul 14.00. Dan Aldi belum juga selesai mengembalikan dan mengurus barang barang yang diperlukan dipemilos tadi.

Memang hari ini Naya tidak pulang bersama Reza karena dia masih memiliki tugas hingga sore. Sedangkan murid lain dibebaskan untuk pulang setelah pencoblosan. Dan tentu saja Reza memilih pulang dibanding menunggu adiknya.

Naya menelungkupkan kepalanya diatas meja. Memejamkan mata sejenak tidak ada salahnya sambil menunggu yang lain selesai. Tapi belum sempat dia memejamkan matanya, suara bangku berderit didepannya membuat Naya kembali mengangkat kepalanya.

Matanya menyipit ketika melihat Diana sudah duduk diseberangnya.

"Ada apa ?" Naya mengucek matanya kemudian sedikit meliukkan tubuhnya yang terasa pegal.

Diana berdeham. "Eemm gue mau tanya sesuatu sama lo. Tapi ini jadi rahasia kita berdua. Oke ?"

Naya hanya mengangguk lalu menopangkan dagunya sembari mendengarkan pertanyaan Diana. Heran dan penasaran Diana ingin bertanya apa ? Setahu Naya, selama dia di OSIS mereka hanya sebatas kenal saja.

"Lo pacarnya Aldi ya ?" Tanya Diana hati hati. Tapi Naya tetap saja terkejut.

"Maksud lo ?"

"Maksud lo ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gini. Selama ini kan lo deket sama Aldi. Dan gue lihat kalian sama sama care dan bahagia. Padahal dulu kayaknya nggak sedekat ini. Lo udah pacaran sama dia ?" Akhirnya Diana memberanikan diri menanyakan apa yang sudah lama ingin dia ketahui.

"Gue nggak ada apa apa sama Aldi."

"Tapi kalian deket akhir akhir ini."

"Deket bukan berarti pacaran kan ?" Naya melontarkan pertanyaan retorik untuk Diana.

Kini ruangan yang hanya dihuni oleh Naya dan Diana mendadak kembali senyap. Keduanya sama sama bungkam. Hanya terdengar suara jarum jam yang bergerak.

"Tapi lo nggak suka sama Aldi kan ?" Diana kembali membuka suara.

Naya kembali tercengang. Apa maksud Diana menanyakan hal hal yang berkaitan dengan Aldi dan dirinya ? Sebegitu hebohnya kah dirinya dengan Aldi yang bahkan biasa saja tanpa ada sesuatu yang spesial ?

Make Up HOLIC (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang